suaramaluku.com – Kepala Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror Polri Irjen Pol. Martinus Hukom., S.Ik., M.Si memberikan kuliah umum mengangkat topik “Menangkal Radikalisme” di Auditorium Universitas Pattimura, Ambon, Senin (20/9/2021).
Dekan Fisip Unpatti Prof. Dr. TD Pariela, MA bertindak sebagai moderator.
Kuliah Umum diadakan dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) ke-62 tahun pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti.
Dalam kuliahnya, Irjen Martinus Hukom mengharapkan mahasiswa Unpatti Ambon bisa menangkal paham radikalisme dan terorisme.
Paham radikalisme ini lebih disasarkan pada generasi muda khususnya para mahasiswa dengan berbagai tawaran beasiswa maupun bantuan-bantuan.
“Dan melalui bantuan dan perhatian tersebut, maka mereka akan perlahan-lahan menarik simpati dengan berbagai ajaran-ajaran dan dogma mereka,” ungkap Jenderal Bintang Dua asal Maluku ini.
Irjen Hukom yang pernah menjalani kuliah 2 semester di Fakultas Pertanian Unpatti ini juga mengajak para mahasiswa dapat menggunakan sarana teknologi informasi (IT) dengan baik khususnya dalam penggunaan media sosial baik facebook, Instagram, Twitter dan sebagainya.
“IT itu penting tetapi sebagai generasi muda dapat menggunakan sarana IT dengan baik khususnya dalam penggunaan media sosial baik facebook, IG, twitter dan sebagainya karena media sosial itu juga digunakan sebagai sarana mereka,” timpal Irjen Hukom.
BACA JUGA:
- Kadensus 88 Irjen Martinus Hukom Pastikan Pandemi Covid-19 Tak Meredupkan Aksi Terorisme
- Putra Maluku Lulusan SMA Negeri 3 Ambon Jabat Kepala Densus 88 Polri
Dijelaskan, pihaknya selalu berusaha untuk melakukan penanganan terhadap para terorisme baik secara hukum maupun dengan pendekatan persuasive.
Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura MJ Sapteno mengatakan pihak universitas memberikan apresiasi tinggi bagi Fisip yang telah menggagas kegiatan kuliah umum ini dengan menghadirkan Kadensus 88 Polri.
“Kegiatan kuliah umum ini merupakan hal yang positif bagi para mahasiswa di lingkungan Unpatti agar dapat menangkal berbagai paham radikalisme dan terorisme yang terus menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Rektor.
Menurut Rektor, Warga Negara Indonesia yang mempunyai Pancasila sebagai Dasar Negara dan UUD 1945 yang merupakan Dasar Hukum harus menjadi contoh bagi dunia.
“Maluku pernah dilanda konflik yang berkepanjangan, tetapi ketika kita sadar bahwa konflik tidak menguntungan dan kita berdamai, maka Maluku saat ini menjadi laboratorium perdamaian” tutur rektor
Rektor berharap, melalui kuliah umum ini, mahasiswa harus memiliki pemikiran yang brilian dan mampu menebarkan nilai-nilai perdamaian agar Maluku dan Indonesia tetap aman dan mahasiswa menjadi pionir yang dihargai karena mampu menjadi berkat di tengah masyarakat.
Kegiatan dihadiri para Wakil Rektor, Sekretaris Senat, para Dekan, para Wakil Dekan, Ketua MUI, mantan Ketua Ikapatti, Dr. Zeth Sahuburua, S.H., M.H, para dosen dalam lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan ratusan perwakilan mahasiswa dari masing- masing fakultas. (m-15)