suaramaluku.com – Luar biasa ! Itulah kalimat yang pas untuk tim cabor dayung Maluku di arena PON XX 2021 Papua.
Anak-anak asuhan Cores Sahupala, Adi Balubun dan Femy Batuwael serta dibawah pimpinan Ketua PODSI Maluku Anos Yermias, mampu tampil gemilang untuk mengharumkan nama Maluku.
Pasalnya, setelah di babak final yang berlangsung di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021), mereka mampu meraih 2 emas dan 1 perak.
Kini di final hari Jumat (8/10/2021), kembali lagi pedayung Maluku menjadi primadona dan mempersembahkan 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Dengan demikian, secara total cabor dayung persembahkan 3 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu untuk kontingen Maluku sehingga posisi di klasemen umum PON XX terdongkrak naik.
Tambahan 1 medali emas dihasilkan dari pedayung rowing berpengalaman internasional, La Memo di nomor rowing single scull open putra yang finis di urutan pertama dengan catatan waktu 07.04.681 menit.
Memo meninggalkan pesaingnya di peringkat kedua yakni Sulfianto (Sulsel) dengan waktu 07.15.034 menit dan posisi ketiga Rafiq Wijdan Yasir (Jawa Barat) dengan waktu 07.28.591 menit.
Dengan demikian, Memo yang pernah masuk perempatfinal Olimpiade Rio de Janeiro Brazil 2016 itu, sudah menyumbangkan dua emas. Sebelumnya bersama Asuhan Patiiha di kelas rowing double scull open putra juga rebut emas dengan waktu 06.48.740 menit.
Selanjutnya, tambahan 1 perak dihasilkan oleh duet pedayung putri Chelsea Corputty/Arni Pattipeiluhu di kelas rowing double scull ringan putri.
Serta 1 perunggu tambahan dihasilkan oleh
Maria Florensia Bahy/Arni Pattipeiluhu dari nomor rowing double scull open putri.
Bila di putra, La Memo menjadi bintang dengan 2 emas nya. Maka di putri Chelsea Corputty bintangnya dengan perolehan 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Di babak final Kamis kemarin, Chelsea Corputty yang alumni PPLP Dayung Maluku di kelas rowing single scull ringan mencapai garis finis pertama dengan catatan waktu 08.02.086 menit.
Hal itu merupakan medali emas pertama kontingen Maluku di hari kelima PON Papua. Sebelumnya Maluku baru mengoleksi 2 medali perunggu dari cabor Muaythai.
Keberhasilan Chelsea yang kelahiran tahun 1995 dan merupakan putri dari Alex Corputty dan Eva Hattu.itu mengulangi prestasinya di kelas yang sama pada PON XIX 2016 Jawa Barat.
La Memo adalah pedayung senior jenis rowing Indonesia yang sudah berpengalaman di SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade Rio de Janeiro Brazil 2016.
Memo yang lahir di Pulau Osi, Seram Bagian Barat sehari-hari juga adalah anggota TNI AL pada satuan Marinir berpangkat Sersan Dua.
Sebelumnya, Komandan Pangkalan Utama TNI AL Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina yang dihubungi media ini, memberikan apresiasi atas keberhasilan pedayung La Memo mempersembahkan medali emas bagi kontingen Maluku.
“Iya benar. La Memo anggota kami di satuan Marinir. Pangkatnya Sersan Dua kalau tidak keliru. Kami mengapresiasi perjuangan dan prestasinya bagi nama daerah Maluku. Ini satu kebanggaan untuk kita semua,” ujar Latuconsina.
Menurut mantan Wadan Lantamal ini, keberhasilan La Memo bisa dijadikan motivasi dan inspirasi bagi generasi muda Maluku, supaya terpacu untuk mengabdi, berjuang dan berprestasi di bidang apa saja.
“Saya ucapkan selamat dan meminta Memo untuk terus berjuang. Harus semangat dan jangan lekas puas,” kata Latuconsina.
Dalam kesempatan lain. Kepada wartawan, Ketua PODSI Maluku Anos Yermias menyampaikan puji syukur dan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat kepada para pedayung Maluku. (novi pinontoan)