Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku Desak Pemprov Segera Bagi Bonus Atlet Peraih Medali di PON Papua

oleh -1,490 views
oleh
Anos Yeremias (tengah) bersama pedayung Maluku peraih medali emas PON Papua, Chelsea Corputty,.La Memo dan istri serta pelatih Cores Sahupala. -dokumen-

suaramaluku.com – Pemerintah Provinsi (Pemprpv) Maluku diminta agar segera mencairkan dana dan membagi bonus bagi para atlet kontingen Maluku yang berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu di PON XX Papua.

Desakan tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar (PG) di DPRD Maluku, Anos Yeremias, kepada media ini terkait bonus para atlet yang sampai kini belum direalisasikan, Selasa (2/11/2021).

Menurutnya, PON Papua sudah resmi berakhir pada 15 Oktober 2021. Para atlet kontingen Maluku semuanya juga telah kembali ke Ambon. Namun belum ada tanda-tanda pemberian bonus kepada para atlet maupun pelatih yang berhasil persembahkan medali buat daerah ini.

“Sebagai wakil rakyat. Saya mendesak Pemprov Maluku untuk segera realisasikan janji bonus kepada para atlet peraih medali, termasuk pelatih mereka juga. Daerah lain sudah, kenapa Maluku belum?,” ujarnya.

Anos yang juga mantan Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Maluku ini, mengatakan, beberapa atlet peraih medali terutama empat pedayung dan satu pelatih Maluku bahkan sudah kembali ikut Pelatnas di Pengalengan, Jawa Barat, namun bonus mereka belum didapatkan.

Selain itu, ada atlet peraih medali juga yang sudah kembali ke kabupaten asalnya, termasuk ada atlet yang meski perkuat Maluku di PON tetapi bekerja di daerah lain harus kembali bekerja.

“Karena itu, saya kasihan para atlet. Hanya bisa menunggu kapan bonus dibagikan. Saya heran, NTT, Papua, Maluku Utara dan lainnya sudah berikan bonusnya, kok Maluku belum? Padahal sumber dananya dari APBD sama. Ini aneh,” tutur Anos.

Ia menjelaskan, anggaran bonus para atlet tersebut sudah dibahas bersama Pemprov dan DPRD Maluku saat pembahasan rancangan APBD Perubahan dan sudah klir. Tinggal eksekusinya saja oleh Pemprov.

“Kendalanya belum dibagi bonus para atlet, saya kurang paham. Coba tanya ke Pemprov Maluku. Yang pasti, NTT, Papua, Maluku Utara sudah bagi bonus. Bahkan NTT bukan saja bonus uang, tapi juga rumah. Pelatih juga sudah dibagikan, bahkan atlet yang belum berhasil raih medali diberi uang pembinaan,” bebernya.

Untuk diketahui, bonus yang dianggarkan total sebesar Rp 2 miliar. Dengan perincian satu medali emas Rp 200 juta, perak Rp 150 juta dan perunggu Rp 100 juta.

Namun bila dibandingkan dengan total raihan medali kontingen Maluku yakni 5 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Rasanya dana Rp 2 miliar tidak cukup, karena itu belum termasuk untuk pelatih.

TUNGGU PERSETUJUAN MENDAGRI

Sementara itu, secara terpisah, Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku, Sandi Wattimena ST yang dihubungi media ini Selasa (2/11/2021), mengakui bonus para atlet memang belum diberikan karena masih menunggu persetujuan Mendagri atas usulan APBD Perubahan.

“Belum. Karena bonus itu masuk APBD-P. Jadi masih tunggu persetujuan di Kemendagri,” ungkapnya.

Namun ketika ditanyakan bahwa NTT dan Maluku Utara serta provinsi lainnya sumber anggaran bonus juga dari APBD, tetapi mereka sudah berikan bonus kepada para atlet peraih medali, ia mengakui tidak tahu.

“Kalau soal provinsi lain, itu beta kurang tahu,” kata Sandi, yang juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Maluku ini.

Seperti sudah diberitakan, prestasi kontingen Maluku di PON Papua menurun dan berada di urutan ke-21 dari 34 provinsi dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak, 6 perunggu. Turun satu strip dibandingkan PON 2016 Jawa Barat di peringkat ke-20 dengan total medali 7 emas, 3 perak dan 9 perunggu.

Raihan 5 emas Maluku sama dengan kontingen NTT (urutan 19) dan Sulawesi Tenggara (20). Namun Maluku kalah perolehan medali perak dari kedua provinsi tersebut.

Padahal bila target Maluku yakni 8 emas tercapai maka posisi akhirnya bisa berada di peringkat 15 hingga 17 klasemen umum. (novi pinontoan)

No More Posts Available.

No more pages to load.