suaramaluku.com – Di tengah masa pandemi Covid-19, semangat anak-anak di Ambon untuk menyalurkan hobi berolahraga dan mencetak prestasi tetap bergelora. Salah satunya, anak-anak Negeri Passo Kota Ambon yang tergabung di klub bola Passo FC.
Klub Passo FC mempunyai dua tim bola. Pertama anak-anak dengan range usia 8 – 10 tahun sebanyak 15 orang. Kedua, anak-anak dengan range usia 11 – 12 tahun juga berjumlah 15 orang.
“Saat ini Passo FC sedang mengikuti event Basudara Maluku Global Football Festival. Kami bertanding setiap hari Sabtu,” kata salah satu pembina Passo FC Gerytz Werner Tomaluweng kepada media ini, Jumat (5/11/2021).
Gerytz bersama dua rekannya Melvin Maspaitella dan Silvianus Simau memang mengambil inisiatif untuk membina anak-anak Negeri Passo untuk melakukan kegiatan sepakbola. Kebetulan bersamaan dengan momentum Basudara Maluku Global menggelar event pertandingan di kalangan anak-anak usia muda.
“Makanya, kami membentuk Passo FC supaya anak-anak di Passo bisa melakukan kegiatan positif seraya mencetak prestasi di sepakbola,” ungkap Gerytz.
BACA JUGA:
Asprov PSSI Maluku Dukung Pembinaan Pesepakbola Usia Dini oleh Basudara Maluku Global
Membina tim sepak bola anak-anak di Negeri Passo menurut dia juga tak mudah. Mereka dihadapkan pada kendala tidak ada lapangan sepakbola ukuran normal. Sehingga latihan dilakukan pada lahan terbatas yang biasanya diperuntukkan untuk sepakbola gawang mini.
“Memang ada lapangan milik perusahaan, juga di SPN Passo tapi ada prosedur yang harus dilewati untuk bisa menggunakannya. Makanya kami berlatih seadanya, yang penting proses pembinaan tetap bisa berjalan,’ kata Gerytz yang seseharinya berpofesi sebagai guru olahraga itu.
Dia juga mengaku beruntung, bisa menjalin hubungan yang baik dengan sesama pembina klub-klub sepakbola lokal lain di Ambon sehingga bisa menggelar pertandingan persahabatan (sparing partner).
“Kami dua kali diundang bertanding di Tulehu dengan Akademi Tulehu Putra binaan Rachel Tuasalamony serta klub Tulehu Putra binaan Sani Tawainela. Jadinya anak-anak Passo FC mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan dan skill mereka,” timpalnya.
Ke depan, Gerytz berharap Passo FC tetap eksis dan terus membina anak-anak usia sekolah di Negeri Passo. Jadi, kendati ajang Basudara Maluku Global Football Festival berakhir, mereka terus melakukan pembinaan karena tujuannya untuk menghasilkan pesepakbola berprestasi dari Negeri Passo.
“Kami juga berharap, akan ada kemudahan mendapatkan fasilitas lapangan demi mengembangkan bakat bola anak-anak Negeri Passo,” kata Gerytz. (m-13)