Mantan “Raja” Kelas Layang Indonesia Kaget Sikap Tak Peduli Ketua Pertina Maluku

oleh -2,628 views
oleh
Mantan raja kelas layang Indonesia, Herry Maitimu di masa jayanya dan kini serta Ramli Umasugi. -dokumen-

suaramaluku.com – Mantan “raja” tinju kelas layang 48 kg Indonesia, Herry Maitimu mengakui kaget setelah membaca berita ketidakpedulian Ketua Pengprov Pertina Maluku, Ramli Umasugi, terhadap para petinju dan pelatih tim Maluku sejak Pelatda hingga PON Papua telah usai 15 Oktober 2021 lalu.

“Beta baca beritanya, jujur beta kaget. Masakan seorang pembina tinju yang jabat Ketua Pertina Maluku, sejak Pelatda PON beberapa bulan dan PON sudah selesai, tidak pernah temui para atlet dan pelatih. Ini keterlaluan. Ada apa?,” ungkap Herry yang menghubungi media ini dari Jambi, Rabu (17/11/2021).

Untuk diketahui, Herry Maitimu adalah petinju kelas layang yang di masa jayanya tidak pernah terkalahkan di Indonesia, terbukti mampu merebut 4 medali emas PON yakni 1977 dan 1981 emas untuk Maluku serta PON 1985 dan 1989 emas buat Jambi

Menurutnya, dimana-mana apabila petinjunya sukses meraih medali di PON. Maka Ketua Pertina nya pasti bangga, datangi dan sambut atlet dengan suka cita serta membuat acara syukuran sekalian silaturahmi dengan para petinju, pelatih dan pengurus.

BACA JUGA:

“Heran ya. Kenapa Ketua Pertina Maluku tidak beri suport dan semangat sejak Pelatda beberapa bulan hingga PON usai. Mereka kan berjuang bawa nama Maluku. Dari empat petinju, tiga rebut medali emas, perak dan perunggu. Hebat itu. Harusnya atlet pelatih diberi apresiasi,” tutur pelatih tim tinju Jambi di PON Papua ini.

Lebih lanjut mantan petinju terbaik turnamen internasional bergengsi President Cup 1980 itu, menyatakan, “Beta minta maaf. Kalau pak Ramly sibuk dengan pekerjaan sebagai Bupati Buru dan tidak fokus di Pertina Maluku, beta sarankan beliau diganti dan cari ketua yang baru,” ujar mantan pelatih tinju Indonesia di SEA Games 2005 Filipina.

Herry jelaskan, kedudukan seorang Ketua Pengprov Pertina, bukan cuma soal dukungan dana darinya. Tetapi lebih dari itu adalah menjalankan roda organisasi, pembinaan dan pelatihan atlet, pelatih, wasit dan hakim, serta mengadakan kejuaraan terbuka atau Kejurda.

No More Posts Available.

No more pages to load.