suaramaluku.com – Kubu tim Maluku FC menilai kekalahan timnya 2-3 karena mereka dikerjai wasit yang memimpin pertandingan saat hadapi tuan rumah, Persedikab Kediri pada laga perdana 32 Besar Liga 3 Nasional Grup W di Stadion Brawijaya Kediri, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022).
“Ini benar fakta. Kami dikerjain wasit yang pimpin. Kecurigaan itu sudah terlihat. Mulai dari hadiah penalti ke lawan. Kartu merahkan pemain Maluku FC. Hingga sisa waktu tambahan 4 menit, eh dibikin jadi 7 menit,” ungkap manajer tim Maluku FC, Saidna Azhar Bin Tahir melalui akun medsos nya usai pertandingan dan juga kepads media ini.
Ia menjelaskan tanda-tanda wasit Hafidz Nuridho (Kendari) tidak fair atau tak adil. Ketika Maluku FC unggul 1-0 yang dicetak Yossi Andre Managasi di babak pertama. Tidak lama kemudian hanya sentuhan sedikit dengan lawan langsung pihaknya dihukum penalti. Skor jadi 1-1 di babak pertama.
Di babak kedua Maluku FC balik unggul 2-1 melalui gol Fandri Bola. Tersisa 10 menit laga berakhir, muncul lagi sikap wasit yang mencurigakan. Karena hanya pelanggaran kecil, pemain Maluku FC dikartumerahkan. Akibatnya meski unggul 2-1, namun dengan 10 pemain Maluku FC diserang terus.
‘Sisa 5 menit waktu normal. Persedikab samakan skor 2-2. Waktu normal sudah selesai. Ditambah waktu tambahan 4 menit juga sudah selesai skor 2-2. Wasitnya tetap jalankan pertandingan hingga sudah masuk 7 menit. Padahal kapten tim sudah protes. Wasit malah beri tendangan bebas untuk Petsedikab di depan daerah penalti. Tendangan itu masuk skor 3-2. Ini jelas wasit tidak fair,” jelas Saidna, kesal.
Menurutnya, bila wasit dan perangkat pertandingan bersikap fair dan junjung sportifitas, pihaknya yakin menang atas tuan rumah 2-0.
“Terbukti kami unggul duluan di babak pertama dan kedua. Tapi kepemimpinan wasit tidak netral. Kami akan sampaikan protes tertulis ke PSSI,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih kepala Maluku FC Lutfi Lestaluhu menambahkan, pihaknya kesal dan emosi lantaran wasit Hafidz Nuridho jelas tidak profesional.
“Bagaimana tidak. Kami dihukum penalti. Diberi kartu merah. Lalu perangkat pinggir lapangan sudah angkat papan tambahan waktu 4 menit. Mestinya sudah berakhir menit ke 49. Tapi wasit terus jalankan pertandingan dan beri free kick depan gawang dan gol tercipta di menit 53. Padahal kapten sudah protes waktu selesai tapi tak dihiraukan. Jelas kami emosi. Ada aps ini?;” beber Lutfi.
Akibat rasa ketidakadilan wasit tersebut, kubu Maluku FC sempat melakukan protes keras kepada wasit dan perangkat pertandingan usai kedua tim bertanding. Para pemain dan oficial Maluku FC sempat emosi terhadap wasit dan ada terlihat kerumunan dan massa yang berlarian.
Namun demikian, aparat keamanan dari Polri dan TNI yang mengamankan pertandingan segera turun lapangan fan menentramkan kubu Maluku FC serta amankan wasit dan perangkat pertandingan.
Terkait dengan masalah Maluku FC vs Persedikab itu, salah satu Anggota Exco PSSI Dirk Soplanit yang dihubungi, media ini juga sampaikan perasaan kagetnya.
“Kenapa kaget? Karena pas habis masa waktu tambahan 4 menit. Saya diinfokan skor akhir 2’2 dan saya sampaikan selamat. Tapi beberapa menit kemudian manajer tim kontak saya dan bilang mereka kalah 2-3. Loh saya tanya kenapa? Ternyata wasit masih tetap jalankan pertandingan.hingga lewat 3 menit. Jadi saya sarankan untuk bikin laporan resmi ,” ujar mantan Ketua PSSI Maluku ini.
Sedangkan pada pertandingan kedua, Serpong City FC vs Persebi Boyolali. Hingga turun minum Serpong City FC unggul 1-0. (NP)