Tokoh Agama Minta Warga Hentikan Postingan di Medsos Soal Bentrokan di Malra

oleh -1,455 views
oleh
Aparat kepolisian menjaga perbatasan kedua desa yang bentrok di Kei Kecil. -dokumen-

suaramaluku.com – Tokoh agama Katolik meminta kepada warga masyarakat dimana saja, terutama yang berada di Kei Kecil, Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, agar menahan diri dan hentikan postingan berupa status, foto maupun video di media sosial (medsos) terkait bentrokan antar kampung di sana.

Himbauan dan permintaan tersebut disampaikan oleh Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Ohoidertutu, RD Erick Mata, yang diterima media ini Selasa (26/7/2022).

“Selamat malam disampaikan kepada semua masyarakat dimanapun berada. Harap informasi ini bisa disampaikan kepada semua pihak,” katanya.

Pastor Erick dalam himbauan itu mengatakan, kondisi desa Ohoidertutu dan Ohoiren sudah dalam situasi yg bisa dikendalikan. Dan kedua kampung sepakat untuk berdamai.

Terkait kematian satu warga Ohoidertutu beberapa hari yg lalu, itu sdah diserahkan ke pihak berwajib dan nanti diselesaikan secara adat.

Untuk itu, sebagai Pastor Paroki Ohoidertutu, ia menghimbau kepada semua warga masyarakat khususnya yang berada di Kei Kecil agar:

Hentikanlah menyebar video-video kekerasan yang telah terjadi yang bisa menimbulkan kemarahan dari pihak tertentu.

Hentikanlah membuat status atau postingan di media sosial yang seakan-akan memprovokasi keadaan yang sudah kondusif.

Hentikanlah menyebar berita-berita hoax yang bisa memperkeruh suasana baik di kedua kampung maupun dimanapun berada.

Mari berikanlah dukungan kepada Ohoidertutu dan Ohoiren untuk dapat menjadi lebih baik lagi.

“Terima kasih atas perhatian kita semua. Salam Fangnanan Ain ni Ain,” tutup Pastor Erick.

Sementara itu, Kapolres Malra AKBP Frans Duma kepada wartawan di Langgur menyampaikan kondisi terakhir yang terjadi pasca bentrok tersebut.

Duma mengatakan, pihaknya sedang proses penegakan hukum dan perdamaian yang sudah dilaksanakan sejak Senin (25/7-2022) yang melibatkan semua komponen masyarakat dua desa itu.

Seperti diberitakan bentrok warga kedua desa itu terjadi di pesta joget dan terjadi salah paham. Akibatnya satu orang meninggal dunia dan warga kedua desa juga alami luka-luka dan beberapa rumah terbakar.

Informasi lain pada Selasa siang (26/7/2022) telah tiba di Langgur, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotaria Latif dan Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa.

Belum diketahui agenda kedua petinggi polisi dan militer tersebut setibanya di Langgur dan Tual nantinya. (AU/NP)

No More Posts Available.

No more pages to load.