Eks “Ratu” Atletik Indonesia Irene Joseph Apresiasi Penghargaan Pemprov Maluku

oleh -983 views
oleh

suaramaluku.com – Eks ‘ratu” atletik Indonesia, Irene Truitje Joseph, mengapresiasi pemberian penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku kepada para atlet, mantan atlet dan pembina olahraga saat peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2022.

Penghargaan tersebut disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail kepada 10 atlet, mantan atlet dan pembina olahraga berprestasi pada momen Haornas 2022 di Lapangan Merdeka Ambon, Minggu (11/9/2022).

10 orang tersebut adalah 5 atlet/mantan atlet dan 5 atlet difabel (penyandang cacat) yang baru usai mewakili Indonesia di ASEAN Paralimpic Games 2022 dan meraih prestasi terbaik.

Mereka adalah Irene Truitje Joseph (atletik), Welmi Pariama (tinju), Weinand Musila (anggar), Mahfud Bin Haji (pencak silat/pelatih) dan Gani Sasole (renang/atlet difabel).

Kelimanya mendapat piagam dan uang penghargaan sebesar Rp 25 juta yang diberikan langsung Gubernur Maluku, Murad Ismail didampingi oleh Kadis Dispora Maluku, Sandi Wattimena.

Lima orang lainnya yaitu atlet difabel yang baru selesai perkuat kontingen Indonesia di ASEAN Paralimpic Games 2022 dan meraih prestasi terbaik yakni Adyos Astan (tenis meja), Erens Sabandar (atletik), Elvin Elhudia Sesa (atletik), Apia Rumbaru (renang) dan Barce Layaba (tenis meja)

“Para atlet difabel berprestasi ini, mendapatkan piagam dan masing-masing uang pembinaan Rp 50 juta,” ujar Kadispora, Sandi Wattimena.

Sementara itu, Irene Joseph mengapresiasi dan tidak menyangka prestasinya dulu masih dihargai oleh Pemprov Maluku.

“Terima kasih buat penghargaan nya. Beta memang seng (tidak) sangka, walaupun mungkin mereka kayaknya kurang tahu beta lagi. Harapan beta, semoga lebih ada perhatian lagi kedepannya untuk insan olahraga di Maluku,” ungkap pemegang Rekornas nomor 100 meter putri sejak 1999 kepada media ini, Selasa (13/9/2022).

Irene mengatakan, semoga Maluku bisa segera punya sporthall atau stadion taraf nasional/internasional yang akan menunjang kemajuan olahraga di Maluku di masa mendatang.

Untuk diketahui, sprinter ini namanya pernah berkibar di Asia Tenggara dan sampai kini masih jadi legenda hidup. Irene Joseph meraih medali emas 100 meter putri untuk Indonesia pada SEA Games 1999 di Brunei Darusalam. Catatan waktunya 11,56 detik itu jadi Rekornas belum terpecahkan sampai kini.

Irene yang juga ikut Olimpiade 2000 di Sidney Australia. Ia sebenarnya sudah ikut empat kali PON dan raihan medali pribadinya terbanyak dari semua atlet asal Maluku. Hanya saja. Dua kali dia bela Maluku, dua edisi lainnya perkuat DKI.

Meski hanya dua kali bela Maluku. Namun perolehan medalinya yakni meraih 4 emas, 1 perak, 1 perunggu.

Di PON 1996 Jakarta, Irene yang waktu itu baru berusia 15 tahun, berhasil membuat kejutan besar dengan merebut 1 emas nomor 200 meter, 1 perak nomor 100 meter dan 1 perunggu estafet 4 x 400 meter.

Pada PON 2000 Surabaya, Irene “mengamuk’ di lintasan dengan menyapu bersih tiga nomor lari jarak pendek bergengsi di atletik. Ia menjadi “ratu” atletik Indonesia dibawah asuhan pelatih legendaris almarhum Yulius Toisuta.

Tiga emas tersebut diperoleh Irene dari nomor 100 meter, 200 meter dan 400 meter putri. Ia akhirnya menjadi ikon Maluku di PON 2000 Surabaya.

Dua edisi PON berikutnya yakni 2004 di Riau raih 2 perak dan 2008 di Kaltim merebut 2 emas dan 1 perak saat itu Irene sudah perkuat DKI. (NP)

No More Posts Available.

No more pages to load.