Tak Mampu Tampung Jemaat, Gereja Maranatha Manuweri Akan Dibangun Baru

oleh -851 views
oleh

suaramaluku.com – Gedung Gereja Maranatha Jemaat GPM Manuweri Klasis Babar Timur, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) saat ini sudah tidak mampu lagi untuk menampung jemaat yang ingin berkebaktian di gereja tersebut.

Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pembangunan Gedung Gereja baru Maranatha Jemaat GPM Manuweri, Soleman Emtamoile kepada media ini di Kota Tual, belum lama ini.

Ia mengatakan, bahwa Gereja Maranatha Jemaat GPM Manuweri,sudah dibangun sejak tahun delapan puluhan.

Terkait semakin tuanya usia bangunan gereja, maka dalam persidangan-persidangan Jemaat GPM Manuweri selalu muncul usul, saran dari umat agar segera dibangun gedung gereja baru yang representatif dan bisa menampung jemaat yang datang dan memuji Tuhan.

Menurut Emtamoile, akibat membludaknya umat yang datang berkebaktian menyebabkan banyak warga yang terpaksa duduk di emperan gedung gereja tersebut.

“Berdasarkan permintaan umat dan pelayaan yang disampaikan dalam persidangan jemaat, maka pada tahun 2020 dibentuklah panitia pembangunan Gedung Gereja baru Maranatha jemaat GPM Manuweri dan saya diangkat sebagai ketua panitia,” ujarnya.

Dijelaskan, selain ada panitia yang terpusat di Jemaat GPM Manuweri, namun juga sudah terbentuk panitia cabang di beberapa daerah di Maluku termasuk di Papua.

Semua panitia yang akan melaksanakan tugas pencarian dana, akan selalu berkoordinasi dengan panitia pusat, terutama yang berkaitan dengan soal administrasi untuk mendapat legitimasi dalam seluruh kegiatan pencarian dana di daerahnya masing-masing.

Emtamoile mengaku, terkait rencana pembangunan tersebut, pihaknya akan meletakan batu penjuru pembangunan tersebut di tahun 2023 mendatang di bulan Oktober.

Karena itu pihaknya berharap kepada semua panitia pusat maupun panitia cabang agar maksimal bekerja dalam melaksanakan tugas pencarian dana.

JEMAAT TUAL BANTU NGUNDU

Sementara itu, warga Jemaat GPM Tual Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, pekan lalu, menggelar aksi solidaritas pengumpulan bahan natura berupa pakaian bekas bagi anak-anak dan orang dewasa serta sembako, bagi masyarakat yang terkena dampak pertikaian antara Desa Bombai dan Desa Elat kecamatan Kei Besar kabupaten Maluku Tenggara.

Aksi solidaritas yang dilakukan oleh Pengurus Unit bersama Majelis Jemaat GPM Tual, kemudian diantar oleh Ketua MPK Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual Pdt Ny Iren Kolyaan S.Th bersama Sekertaris Klasis Pdt Yan Tipiyaly S.Th dan anggota MPK didampingi anggota TNI Angkatan Laut dan Kodim 1503 mengantarkan bantuan tersebut ke Desa Ngurdu.

Terkait aksi solidaritas itu, Wakil Sekertaris Majelis Jemaat GPM Tual, Penatua David Betaubun mengatakan, Ohoi atau desa Ngurdu merupakan salah satu desa kecil di pesisir tengah pulau Kei Besar yang menganut agama Kristen Protestan, tetapi juga merupakan bagian dari masyarakat adat Ohoi Fak, yang menjadi korban pertikaian antara warga masyarakat Bombai dan Elat tersebut.

Menurut Betaubun, sebagai majelis jemaat GPM Tual, merasa prihatin terhadap insiden yang menimpa masyarakat Ngurdu.

Selain pengumpulan bahan natura oleh Jemaat GPM Tual, aksi yang sama dilakukan oleh Jemaat GPM Desa Taar dan Jemaat GPM Anugrah. (AU)

No More Posts Available.

No more pages to load.