Gempa di KKT MBD Terasa Hingga NTT Papua, Warga Ambon Diminta Waspadai Peringatan Dini Tsunami

oleh -1,129 views
oleh
Akibat gempa di KKT memunculkan gundukan tanah di tengah laut seperti sebuah pulau baru di Desa Taineman. -ist-

suaramaluku.com – Gempa berkekuatan 7,5 SR dan sempat dinyatakan berpotensi Tsunami yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Selasa (10/1/23) dini hari, dampakya dirasakan oleh sebagian warga Kota Ambon terutama yang tinggal di wilayah pesisir pantai.

Bahkan sesuai data dari BMKG, dampak gempa besar itu dirasakan juga pada beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Seperti pada skala V MMI di Kota Saumlaki; IV MMI di Dobo dan Tiakur; kemudian III-IV MMI di Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata., Sorong, dan Kaimana.

Skala II-III MM di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang; serta II MMI di Ambon dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat).

Terkait bencana tersebut, meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini Tsunami kurang lebih 3 jam setelah gempa terjadi, namun sempat membuat warga kota Ambon panik, lantaran gempa terjadi saat masyarakat tengah beristirahat dan tertidur lelap.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Joy Adriaansz, Selasa (10/1/23) menjelaskan, kepanikan yang dirasakan warga merupakan hal yang wajar, namun jangan sampai menimbulkan ketakutan yang berlebihan dan dapat merugikan diri sendiri.

Warga kota Ambon, lanjutnya, yang telah memiliki pengalaman gempa di tahun 2019 lalu, diminta untuk tetap waspada dan mengikuti update peringatan dini yang dikeluarkan BMKG, karena wilayah Maluku pada umumnya merupakan wilayah yang dilalui Ring Of Fire atau Cincin Api, artinya rawan terjadi gempa bumi.

“Meski pusat gempa cukup jauh dari Kota Ambon, dan hanya dirasakan sebagian kecil warga kota ini, namun harus tetap waspada. Kita bersyukur tidak terjadi gempa susulan, dan peringan dini Tsunami telah dinyatakan berakhir,” terangnya.

Ia meminta warga kota Ambon untuk mengakses informasi yang valid tentang bencana melalui kanal informasi dan media sosial resmi BMKG, sehingga tidak termakan informasi hoax.

Pemkot Ambon, tambah Adriaansz, menyampaikan bela sungkawa dan simpati yang mendalam terhadap masyarakat yang menjadi korban gempa di KKT maupun di Kabupaten MBD.

“Pemkot Ambon menyatakan kepedulian terhadap masyarakat KKT dan Kabupaten MBD yang menjadi korban gempa, baik itu korban jiwa maupun infrastruktur yang rusak berat maupun ringan. Semoga masyarakat yang menjadi korban disana diberikan kekuatan dan perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon itu.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa dengan magnitudo 7,5 terjadi Selasa (10/1/2023) pukul 02.47 WIT.

Gempa tersebut berpusat di laut pada kedalaman 131 KM di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur, sekitar 148 KM barat laut Maluku Tenggara Barat. (SM-05)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.