Soal Penganiayaan Oleh Anak Ketua DPRD Kota Ambon, Kapolda: Semua Sama di Depan Hukum  

oleh -819 views
oleh
Suasana insiden penganiayaan yang beredar di video. -tangkapan layar-

suaramaluku.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol Lotharia Latif angkat bicara terkait kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia di depan asrama Polri, Talake, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.30 WIT.

Korban meninggal dunia seorang pelajar yaitu berinisial RRS, 15 tahun, warga Ponegoro. Ia diduga dianiaya hingga meregang nyawa oleh AT, 25 tahun, warga Talake.

Informasi yang diterima, pelaku penganiayaan diketahui adalah salah satu anak dari Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta.

Terkait kasus itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat yang dihubungi media ini, Senin (31/7/2023), menyatakan Kapolda Maluku telah memerintahkan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk memproses hukum pelaku sesuai perbuatannya.

“Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum kasus itu sesuai prosedur hukum. Tidak ada tebang pilih, semua sama di depan hukum,” tegas Kapolda, dikutip oleh Ohoirat.

Kabid Humas Polda Maluku ini, mengungkapkan bahwa pihak Polresta Ambon sedang proses kasus tersebut.

“Pelaku sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Ambon,” katanya.

Ia mengatakan, kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia berawal saat almarhum membonceng MFS, 16 tahun, menggunakan sepeda motor.

Mereka dari Ponegoro menuju rumah saudaranya di Talake untuk mengembalikan jaket milik saudaranya.

Pada saat almarhum memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, mereka kemudian nyaris menyenggol pelaku yang sementara berjalan menuju ke arah dalam Talake. Diduga tidak terima, pelaku kemudian mengejar korban.

“Setelah korban tiba di depan rumah saudaranya dan memarkirkan motor, korban yang masih duduk di atas motor kemudian dihampiri pelaku. Tanpa bertanya pelaku langsung memukul korban dari bagian kepala (korban masih menggunakan helm) sebanyak tiga kali,” katanya.

Aksi yang dilakukan pelaku membuat korban sempat pingsan. Pihak keluarga korban kemudian melarikannya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Pukul 21.25 WIT saudara korban langsung membawa korban ke rumah sakit dr. Latumeten guna mendapatkan perawatan medis, setibanya korban di rumah sakit korban langsung mendapat perawatan medis oleh team medis. Pada pukul 21.45 WIT korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.

Video aksi pemukulan tersebut, kini telah beredar di grup-grup media sosial terutama di WA. (NP)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.