FEBIS UKIM Ikut Kolaborasi PKM dan Seminar di Tiga Negara ASEAN

oleh -603 views
oleh
Enam dosen FEBIS UKIM Ambon yang ikut kegiatan PKM dan seminar di tiga negara ASEAN. (Foto Ist)

suaramaluku.com – Sejumlah dosen atau staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBIS) Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon, mengikuti kegiatan Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Seminar Internasiinal dan Benchmerkin

(International Seminar Community Service Banchmarking) di tiga negara ASEAN, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Asosiasi Dosen Kolaborasi Lintas PT di Indonesia dengan melakukan serangkaian acara pada tanggal 20 – 25 Februari 2024.

Hal itu disampaikan Abraham Rieuwpassa yang merupakan Ketua Tim FEBIS UKIM kepada media ini, Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, kegiatan itu dalam rangka antisipasi persaingan global, sehingga kebijakan di bidang pendidikan harus dapat merespons berbagai tantangan, baik pada tataran nasional maupun internasional.

Selain itu, kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM tenaga pengajar (dosen), persiapkan diri untuk menghadapi reakreditasi program studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi dan Diploma 3 Keuangan Perbankan di tahun 2025 pada FEBIS UKIM Ambon serta tercapainya kerjasama antar perguruan tinggi.

Peserta dari FEBIS UKIM yang ikut even tersebut yaitu Stenly Salenussa, Abraham Rieuwpassa (Ketua Tim), Ny. S.J Hehanussa, R. Suryanti Ismail, Nicoline Hiariej dan Marissa Silooy.

Rangkaian kegiatan internasional itu yakni PKM berpusat di SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) Malaysia. Diakhiri dengan penandatanganan MoU

Seminar Internasional dengan thema :”Tantangan Pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) Tujuan Pembanguan Berkelanjutan di Tengah Ketidakpastian Lingkungan Global.

Berbagi pengalaman Malaysia – Indonesia di Universitas Kebangsaan Malaysia, Benchmarking dengan Penerbit Budiman di Kampus UPSI (Universitas Pendidikan Sultan Idris) yang terletak di Tanjung Malim, Perak. Serta Benchmarking ke Singapore dan Thailand.

Abraham yang juga Wakil Dekan 1 FEBIS ini menjelaskan, pendidikan tinggi merupakan pilar penting yang diharapkan dapat membawa perubahan suatu bangsa. Juga bukan saja menjadi suatu sarana bagi peningkatan kualitas SDM, tetapi proses pembelajaran di kampus hingga diharapkan bisa jadi wahana penting untuk merubah pola pikir masyarakat sipil (civil society) yang demokratis.

Ia menambahkan, memasuki era globalisasi dan persaingan global, perubahan yang sangat cepat di segala bidang, kebutuhan akan nilai-nilai serta standar Internasional menjadi kebutuhan dari setiap anggota komunitas global. Kebutuhan ini mau tidak mau menjadi tuntutan bagi Indonesia.

“Sebagai komunitas global, maka PT dituntut untuk memiliki kualitas SDM yang handal dari aspek tenaga pendidik maupun kependidikan. Untuk tidak hanya menghasilkan lulusan semata saja, namun harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas,” ujar Abraham yang sering disapa Ampi. (SM-05)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.