suaramaluku.com – Gereja Protestan Maluku (GPM) telah mentahbiskan sebanyak 13.413 anggota Sidi baru di wilayah pelayanan Maluku dan Maluku Utara (Malut), Minggu (24/3/2024).
“Iya benar. Mereka yang diteguhkan dalam wilayah pelayanan GPM di Maluku dan Malut sebanyak 13.413 orang,” ungkap Ketua BPH Sinode GPM, Pdt Elifas Maspaitella STh kepada media ini, Minggu (24/3/2024).
Untuk tahun ini, lanjut Maspaitella, peneguhan sidi gereja dilaksanakan di setiap jemaat GPM pada Minggu, 24 Maret 2024 sebagai puncak dalam tujuh minggu perayaan Minggu Sengsara Yesus Kristus.
“Dari data yang kami catat, terdapat 13.413 calon sidi baru yang akan diteguhkan di 770 Jemaat GPM atau pada 34 Klasis yang tersebar di Maluku dan Malut,” ujarnya.
Dari jumlah 13.413 orang tersebut, Klasis GPM Pulau Ambon yang terbanyak yakni 1.486 orang. Disusul Klasis Pulau Ambon Timur 1.360 orang, Klasis Masohi 900 orang, Klasis Kota Ambon 883 orang, Klasis Tanimbar Selatan 867 orang, Klasis Pulau-Pulau Lease 816 orang.
Kemudian, Klasis GPM Pulau Ambon Utara 790 orang, Klasis PP Kei Kecil dan Kota Tual 562 orang, Klasis Kairatu 551 orang, Klasis PP Leti Moa Lokor 505 orang, Klasis Tanimbar Utara 487 orang, Klasis Seram Barat 448 orang.
Klasis GPM Buru Selatan 365 orang, Klasis Taniwel 322 orang, Klasis Aru Selatan 267 orang, Klasis PP Kisar 240 orang, Klasis Babar Timur 234 orang, Klasis Telutih 211 orang, Klasis Kei Besar 210 orang.
Klasis GPM PP Aru 200 orang, Klasis Babar 200 orang, Klasis Sula Taliabu 198 orang, Klasis PP Bacan 195 orang, Klasis Luang Sermata 150 orang, Klasis Aru Tengah 150 orang, Klasis Seram Utara 147 orang, Klasis Wetar 139 orang, Klasis Buru Utara 137 orang.
Klasis GPM Damar 126 orang, Klasis Seram Utara Barat 111 orang, Klasis PP Obi 80 orang, Klasis Ternate 34 orang, Klasis PP Banda 28 orang dan Klasis Seram Timur 14 orang.
Maspaitella harapkan, agar sidi baru yang ditahbiskan mewarisi segala pengajaran iman gereja supaya mereka lebih siap hadapi tantangan iman nyata, sambil terus berjuang melalui pendidikan masing-masing dan karena itu jadi warga GPM yang bertanggungjawab serta komitmen untuk laksanakan misi damai sejahtera Allah di tengah dunia.
“Jadikan firman Allah sebagai tuntunan, dan doa serta ibadah harus menjadi pangkalan hidup untuk pergi keluar dan memberitakan firman dengan tidak ada rasa takut,” ujarnya.
10 WARGA BINAAN LAPAS KELAS II AMBON
Sementara itu, dari 13.413 sidi baru di jemaat-jemaat GPM, terdapat 10 anggota sidi yang diteguhkan di Lapas Kelas II Ambon.
Mereka adalah warga binaan Lapas Kelas II Ambon yang menempuh pendidikan katekhisasi khusus GPM di dalam Lapas dan dilayani oleh Majelis Jemaat GPM Negeri Lama.
Ketua Majelis Jemaat GPM Negeri Lama, Pdt. H. Liliefna menjelaskan bahwa ke-10 Warga Binaan itu telah menjalani proses katekhisasi di dalam Lapas. Sebab GPM memiliki MoU dengan Kementerian Hukum dan HAM RI dan dilaksanakan juga di semua Lapas dan Rutan.
Karena itu, pihaknya secara intensif melakukan proses pembelajaran katekhisasi di dalam Lapas dengan materi khusus yang disusun sesuai dengan Kurikulum Katekhisasi di Lapas dan Rutan. (NP)