suaramaluku.com – Rapat paripurna DPR RI digelar hari ini dengan salah satu agenda pengesahan anggota Komisi Yudisial (KY). DPR menyetujui tujuh anggota KY periode 2025-2030, salah satunya yaitu F. Willem Saija.
Rapat tersebut digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11/2025), dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Mulanya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana melaporkan hasil fit and proper test terhadap tujuh calon anggota KY.
Dia mengatakan Komisi III telah melakukan uji kelayakan terhadap tujuh calon anggota tersebut.
Kemudian, Dasco pun menanyakan persetujuan para anggota Dewan yang hadir. Para anggota pun kompak menyetujuinya.
“Apakah laporan Komisi III atas uji kelayakan fit and proper test calon anggota Komisi Yudisial dapat disetujui?” tanya Dasco.
“Setuju,” jawab peserta rapat, seperti dikutip dari DetikNews.
Sebelumnya, Komisi III DPR telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap tujuh calon anggota Komisi Yudisial (KY).
Rapat pleno persetujuan calon anggota Komisi Yudisial terselenggara di ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11/2025).
7 Calon Anggota Komisi Yudisial yang disetujui Komisi III DPR:
1. F. Williem Saija (unsur mantan hakim)
2. Setyawan Hartono (unsur mantan hakim)
3. Anita kadir (unsur praktisi hukum)
4. Desmihardi (unsur praktisi hukum)
5. Andi Muhammad Asrun (unsur akademisi hukum)
6. Abhan – unsur tokoh masyarakat (mantan Ketua Bawaslu)
7. Abdul Chair Ramadhan (unsur akademisi hukum).
PROFIL WILLEM SAIJA
Nama lengkapnya F. Willem Saija SH MH. Ia lahir di Ambon pada 4 Februari 1959, menyelesaikan pendidikan hukum (S1) pada FH Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 1984 dan (S2) pada FH Universitas Borobudur Jakarta tahun 2006.
Saija memulai karir sebagai hakim setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan calon hakim angkatan II, Senayan, Jakarta, pada 1986 dan lulus dengan peringkat satu.
Pertama kali ditugaskan sebagai hakim di PN Nabire, kemudian mutasi ke PN Manokwari, lalu ke PN Kendari.
Setelah itu, terpilih dan bertugas sebagai Asisten Hakim Agung di MA pada beberapa Hakim Agung, seperti Hakim Agung M. Yahya Harahap, salah satu Hakim Agung dengan berbagai karya tulisan yang saat ini masih menjadi pedoman bagi banyak hakim. Juga Hakim Agung lain, hingga mendapatkan promosi sebagai pimpinan, Ketua Pengadilan Negeri Nabire.
Setelah diberikan kepercayaan kembali memimpin di PN Nabire, melanjutkan perjalanan karir sebagai Hakim di PN Bekasi. Kemudian dipromosikan menjadi Hakim Tinggi pada PT Jayapura, PT Tanjung Karang, dan PT Bandung.
Perjalanan karirnya juga terukir dalam dunia akademik, dia diberikan amanah sebagai Hakim Tinggi Yustisial sekaligus Widyaiswara pada Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung. Beragam pendidikan dan pelatihan teknis sudah diikuti menambah wawasan pengetahuannya.
Termasuk beberapa pelatihan teknis atau pertemuan ilmiah seperti, pelatihan hukum lingkungan di Sydney dan Adelaide, Diskusi Forum Penanganan Perkara Terorisme di Manila, Filipina, Pelatihan Hak Atas Kekayaan Intelektual di Tokyo, dan Forum Pertemuan Hakim terkait Permasalahan Gender Wilayah Asia Tenggara, di Bangkok.
Setelah itu, kembali mendapatkan promosi menjadi Wakil Ketua PT Maluku Utara, Wakil Ketua PT Kupang, Wakil Ketua PT Surabaya, dan dipromosikan menjadi KPT Kalimantan Utara, KPT Kupang, dan terakhir KPT Tinggi Pontianak.
Terhitung, perjalanan karirnya selama empat puluh tahun, dengan berbagai pengalaman dan suka duka sebagai seorang hakim. (*/NP)







