suaramaluku.com – Hasil perhitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Maluku dari suara masuk 31.54 %, Jumat (16/2/2024) hingga pukul 09.31 WIT, empat petahana anggota DPD RI berpeluang terpilih lagi.
Keempat petahana DPD RI Dapil Maluku tersebut adalah Anna Latuconsina, Novita Anakotta, Mirati Dewaningsih, dan Nono Sampono.
Pasalnya, dari data real count KPU suara masuk sudah mencapai 31.54 %, perolehan 14 calon senator dapil Maluku mulai terlihat jumlah suara didominasi empat figur tersebut.
Suara terbanyak sementara diraih Novita Anakotta yakni 34.001 suara (15,92 persen), disusul Mirati Dewaningsih 22.014 (10,31 %), Anna Latuconsina 20.826 (9,42 %) dan Nono Sampono 18,947 (8,61 %).
Perolehan suara empat incumbent itu ditempel ketat oleh Bisri As Shiddiq Latuconsina 16,709 suara (7,59 %), Sitti Amina Amahoru 14.027 (6,37 %), Frangkois Orno 14.292 (6,49 %), Joseph Sikteubun 13.682 (6,17 %) dan Melkias Frans 13.693 (6,17 %).
Perolehan suara 14 calon senator dapil Maluku itu, setiap jam terus berubah di website KPU sesuai dengan suara masuk dari TPS maupun kecamatan.
Untuk diketahui, sesuai urutan perolehan suara sah terbanyak Pemilu 2019 untuk DPD RI, mereka adalah Anna Latuconsina (119.091 suara), Novita Anakotta (85.862), Mirati Dewaningsih (62.135), dan Nono Sampono (60.934).
Untuk Pemilu 2024 kali ini, empat petahana kelihatan sulit mencapai perolehan suara mereka lima tahun lalu. Karena persaingan makin ketat dan juga komposisi asal calon di wilayah 11 kabupaten kota di Maluku, sangat berpengaruh.
Anna Latuconsina dan Mirati Dewaningsih (istri mantan Bupati Maluku Tengah, Abdullah Tuasikal) misalnya, mendapat dua pesaing baru di Kepulauan Lease dan Pulau Seram yang berasal dari satu kampung yaitu Bisri As Shiddiq Latuconsina dan Ali Roho Talaohu.
Begitu pula Nono Sampono yang berbasis di Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya dan kota Ambon, mendapat pesaing dari Frangkois Orno, Joseph Sikteubun dan Melkias Frans.
Sedangkan Novita Anakotta meskipun disaingi pendatang baru lainnya, namun pemilihnya tetap konsisten di Kota Ambon dan Maluku Tengah. (NP).