Veddriq Leonardo 6 Kali Juara Dunia, Sempunakan Dengan Medali Emas Olimpiade 2024

oleh -99 views
oleh
Veddriq Leonardo tersenyum dengan medali emas Olimpiade Paris 2024. (Foto NOC Indonesia).

suaramaluku.com – Indonesia akhirnya meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024. Kali ini bukan dari cabang olahraga bulutangkis, tetapi dari panjat tebing.

Pasalnya, inilah untuk pertama kalinya Indonesia merebut medali emas bukan dari badminton sejak tahun 1992.

Atlet panjat tebing putra Indonesia peraih emas itu adalah Veddriq Leonardo (27 tahun). Ia lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 11 Maret 1997.

Berlomba di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Kamis (8/8/2024), pada babak final nomor kecepatan putra 15 meter Veddriq berhadapan dengan atlet China, Wu Peng. Hasilnya ia mencatatkan waktu 4,75 detik, lebih cepat 0,02 detik dari lawannya.

Kesuksesan tersebut, membuat Veddriq menyempurnakan prestasinya sebagai pemanjat tebing berkelas dunia. Karena dia sudah 6 kali meraih juara dunia, satu kali medali emas Asian Games dan kini di Olimpiade.

Juara dunia: 6 kali yakni di ajang Piala Dunia IFSC 2021 AS, Piala Dunia IFSC 2021 Swiss, Piala Dunia IFSC 2022 Korsel, Piala Dunia IFSC 2022 AS, Piala Dunia IFSC 2023 Korsel, Piala Dunia IFSC 2023 AS

Sebelumnya medali emas pada Asian Games 2018 dan PON Papua 2021.

Di Olimpiade 2024 ini, Indonesia menurunkan empat atlet di nomor speed panjat tebing. Di nomor speed putri Rajiah Sallsabillah kalah di perebutan perunggu, Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti di perempatfinal, dan Rahmad Adi Mulyono gagal lolos ke babak gugur.

Perjalanan Veddriq Leonardo hingga meraih medali emas diantaranya, mengalahkan rekan senegara Rahmad Adi Mulyono pada sesi eliminasi dengan catatan waktu 4.98 detik, sementara Rahmad 5.13 detik.

Pada babak perempatfinal, Veddriq Leonardo: mencatat waktu 4,88 detik dan lawannya Bassa Mawem (Prancis): 5,26 detik.

Di babak semifinal, Veddriq Leonardo: menorehkan waktu 4,78 detik serta pesaingnya Reza Ali Pour (Iran): 4,84 detik.

Akhirnya di babak final, Veddriq Leonardo: catatkan waktu 4,75 detik sedangkan Wu Peng (China): 4,77 detik.

“Saya merasa sangat menakjubkan. Ini adalah mimpi saya, dan hari ini saya mewujudkan mimpi saya,” kata Veddriq di situs Olimpiade.

Untuk diketahui, sejak tahun 1992 Indonesia sudah merebut 9 medali emas di Olimpiade, 8 di antaranya diraih oleh para atlet bulutangkis, yang kini hanya peroleh perunggu dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Kini harapan Indonesia meraih medali hanya bertumpu pada dua lifter angkat besi. Yaitu Rizki Juniansyah yang bertanding di kelas 73 kilogram dan Nurul Akmal berlomba di nomor +81. (NP)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.