suaramaluku.com – Empat pasangan calon (Paslon) kontestan Pilkada Kota Ambon 2024 tampil pada debat Jilid 2 yang diselenggarakan KPU Kota Ambon di Gedung Islamic Center kawasan Waihaong, Selasa (5/11/2024).
Keempat paslon itu yakni nomor urut 1 Agus Ririmasse – Novan Liem (AMAN), Bodewin Wattimena – Elly Toisutta (2/BETA), M. Tadi Salampessy – Emmlih Dominggus Luhukay (3/TADO) dan Jantje Wenno – Syarief Bakrie Asyathri (4) semuanya hadir lengkap.
Debat kedua ini, mengusung tema “Penguatan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial dan Daya Saing Daerah Yang Inklusif dan Berkelanjutan” yang dibuka oleh Ketua KPU Kota Ambon, Kaharudin Mahmud.
Ada enam segmen yang disiapkan KPU Kota Ambon bersama para panelis yang berasal dari akademisi beberapa perguruan tinggi di Ambon.
Diantaranya penyampaian visi misi, babak pertanyaan antar calon walikota, disusul antar calon wakil walikota, sanggahan dan closing statement atau kata penutup.
Dari pengamatan objektif, tiga paslon yakni nomor urut 1, 2 dan 4 tampil baik. Sedangkan nomor urut 3 tampil kurang maksimal dan apa adanya, tetapi calon walikotanya cukup bikin ramai suasana dengan gayanya yang agak kocak, spontanitas dan menghibur.
Namun demikian, dari sisi pertanyaan, sanggahan dan jawaban yang sesuai dengan tema debat per segmen, paslon nomor urut 2 Bodewin Wattimena – Elly Toisuta tampil lebih menguasai masalah, beri solusi dan beri sanggahan atau respon balik pas dengan tema.
Paslon BETA tidak keluar jalur debat dari tema atau membuat pertanyaan jebakan atau sanggahan yang menyerang kapasitas sesama kandidat. Disitulah kualitas dan pengalaman seseorang sebagai birokrat dan politisi teruji.
Bodewin yang mantan Penjabat Walikota dan Elly Toisutta eks Ketua DPRD Kota Ambon, terlihat tenang dan menguasai materi dalam menyampaikan visi-misi serta program prioritas yang secara keseluruhan sesuai tema debat.
Bahkan paslon BETA punya visi ke depan tentang Ekonomi Hijau (green economic) dan ekonomi biru (blue economic).
Meski debat jilid II ini berjalan baik dan diakhiri pernyataan akhir dari masing-masing paslon dengan ajakan dan yel-yel pendukungnya, namun pernyataan akhir dari paslon nomor 3 terasa kurang elok karena terkait unsur SARA, yang jauh dari tema debat kali ini. Semoga jadi perhatian KPU Kota Ambon ke depannya. (SM-05)