suaramaluku.com – Ada yang menarik dari profil figur pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) dan Abdul Mukti Keliobas (AMK) di kontestasi Pilkada Maluku pada 27 November 2024 nanti.
Mungkin orang awam belum mengetahui pasti kultur/budaya atau asal usul kedua paslon tersebut, yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, Hanura dan bernomor urut 1 dengan tagline “Beta Janji Beta Jaga” ini.
Pasalnya, secara sosial budaya sosok Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jeffry Apoly Rahawarin S.IP. yang lahir di Ambon pada 21 Januari 1964, bisa disebut sebagai profil anak Maluku tulen.
JAR yang adalah purnawirawan jenderal bintang tiga TNI mantan Pangdam Pattimura, Pangkogabwilhan III dan juga Deputi Bidang Pengelolaan lnfrastruktur Kawasan Perbatasan BNPP, miliki latar belakang ke-Maluku-an yang unik.
“Beta papa asal Kei Kecil Maluku Tenggara, beta mama Wattimena dari Negeri Itawaka Pulau Saparua. Beta punya Oma dari mama itu marga Hallatu dari Amahai Pulau Seram dan Oyang fam Lokollo,” beber JAR kepada media ini, pekan lalu.
Karena itu, lanjut JAR, bila dirinya diterima sebagai anak adat di Maluku Tengah (Amahai dan Itawaka), itu karena sudah terlahir sebagai anak adat.
“Jadi bukan ditetapkan atau dikukuhkan sebagai anak adat untuk kepentingan politik. Tapi beta anak adat Kei dan Maluku Tengah sejak lahir,” ungkapnya.
Sejak kecil hingga dewasa, JAR menempuh pendidikan di Kota Ambon yakni di SD Negeri 8 Kudamati, SMP Negeri 4 Ambon (1981) dan SMA Negeri 1 Ambon (1984).
Ia kemudian sempat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yakni di Jurusan Matematika FKIP Unpatti Ambon selama setahun. Kemudian ikut tes AKABRI sekarang Akademi Militer (Akmil) ternyata diterima dan lulus tahun 1988.
Sementara itu, Abdul Mukti Keliobas (AMK) lahir di Gorom, Seram Bagian Timur (SBT), Maluku pada 26 Agustus 1968.
Dia merupakan keturunan raja dan menjabat sebagai Raja Amarsekaru, pemimpin adat tertinggi di Pulau Gorom. Kekuasaan adatnya mencakup kecamatan di Pulau Gorom, Batik, dan beberapa kawasan di Pulau Seram.
Jabatan sebagai Raja Amarsekaru bersifat permanen, dan AMK aktif dalam pengelolaan budaya serta ritual adat setempat.
Sebelum jadi Bupati SBT periode 2021 – 2026, AMK menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten tersebut selama dua periode mewakili Partai Golkar, termasuk satu periode sebagai Ketua DPRD.
Itulah latar belakang paslon JAR – AMK yang bernomor urut 1. Mereka memiliki visi yang luas menjadikan “Maluku Rumah Besar yang Sejahtera”. (NP)
