suaramaluku.com – Letjen TNI Purn Suaidi Marasabessy mengungkapkan, sejak satu tahun lalu dirinya turut minta Letjen TNI Purn Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) untuk jadi calon gubernur (Cagub) Maluku.
“Satu tahun lalu ketemu Pak Jeffry. Beta bilang bapak harus jadi gubernur Maluku. Karena apa? Pak Jeffry sudah tidak pikir diri sendiri lagi. Tidak lagi cari proyek dan macam-macam. Kehidupan keluarganya sudah mandiri. Maka beta yakin kalau jadi gubernur, beliau komitmen dengan tagline Beta Janji Beta Jaga,” ujar Marasabessy dihadapan ribuan massa di Lapangan Merdeka Ambon, Rabu (21/11/2024).
Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI tersebut, berorasi untuk paslon gubernur dan wakil gubernur Maluku, JAR) dan Abdul Mukti Keliobas (AMK) pada kampanye akbar calkada nomor urut 1.
Ia menyebutkan, pilihan nya untuk mendukung yuniornya di Akmil itu, karena rakyat Maluku harus dipimpin oleh orang yang tepat dan layak bangun daerah ini.
“Maluku itu harus punya pemimpin yang baik. Punya mental baik, punya karakter, kompetensi dan kepemimpinan yang baik. Agar bisa bikin masyarakat maju,” kata Ketua Umum Relawan Bravo Lima ini.
Dijelaskan, masyarakat Maluku kini masih masuk kategori Terpinggirkan, Terabaikan dan Terlupakan. “Karena itu, beta berharap pada 27 November nanti, masyarakat pilih pemimpin yang tepat yaitu JAR-AMK, nomor 1,” ucapnya.
Sementara itu, JAR saat berorasi menyampaikan visi misinya yang intinya adalah menjadikan “Maluku rumah besar yang sejahtera”.
“Untuk kesejahtraan itu. Ada tiga konsep yang wajib diwujudkan. Yaitu kesejahtraan, kedamaian dan keadilan bagi seluruh rakyat Maluku. Jadi kalau kita terpilih, pak AMK tetap berperan. Tidak ada istilah kursi cadangan. Beta dan AMK kolaborasi untuk bangun Maluku bersama dan adil untuk semua,” ungkap mantan Pangkogabwilhan III ini.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Maluku, Benhur G. Watubun menyatakan, Maluku harus dipimpin oleh figur yang tidak memikirkan diri sendiri dan kelompoknya.
“Pemimpin itu harus kata dan perbuatan seirama. Jangan bicara lain, bikin lain. Pemimpin itu harus pikir rakyat, bukan diri dan kelompoknya,” ujarnya.
Benhur juga singgung, pinjaman daerah Rp 700 miliar dari PT SMI saat gubernur Murad Ismail. “Pinjaman 700 miliar tidak kordinasi dengan DPRD sebelumnya. Kita tetap harus bayar setiap tahun sampai tahun 2027. Hasilnya pun masyarakat tidak sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, selain mereka juga tampil berorasi adalah Cawagub AMK, eks Gubernur Maluku dua periode Brigjen TNI Purn Karel Ralahalu, Anggota DPR RI Mercy Barends, Ketua DPW Partai NasDem Maluku Hamdani Laturua dan Ketua DPD Partai Hanura Maluku Soleman Layn serta lainnya. (SM-05)