suaramaluku.com – Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) dan Abdul Mukti Keliobas (AMK) menilai pengelolaan sumber daya alam khususnya pertambangan di Maluku, harus melibatkan masyarakat adat.
Hal itu disampaikan AMK pada debat pamungkas ke-2 Calon Gubernur dan Wagub Maluku yang dihadiri paslon nomor urut 2 Murad Ismail – Michael Wattimena (MI-MW) dan nomor urut 3 Hendrik Lewerissa – Abdullah Vanath (HL-AV) yang dilaksanakan di Hotel Natsepa Resort, Sabtu (23/11/2024).
Debat pamungkas paslon tersebut mengusung tema “Pembangunan Infrastruktur dan Kebijakan Ekonomi untuk kesejahteraan Masyarakat Maluku”.
Menurut AMK, bila dirinya dan JAR terpilih, maka mereka berkomitmen ketika investasi masuk ke Maluku harus melibatkan masyarakat adat dalam setiap pengambilan keputusan.
Komitmen ini, lanjutnya, terutama berlaku di kawasan ulayat, yang merupakan hak persekutuan masyarakat hukum adat setempat serta fokus kepada pendidikan vokasi bagi anak-anak Maluku.
“Kami berkomitmen. Ketika investasi masuk ke Maluku harus melibatkan masyarakat adat dalam setiap pengambilan keputusan. Komitmen ini terutama berlaku di kawasan ulayat, yang merupakan hak persekutuan masyarakat hukum adat setempat serta fokus kepada pendidikan vokasi bagi anak-anak Maluku,” tegas AMK.
“Sesungguhnya sumber daya alam di Maluku berlimpah. Persoalannya selama ini, partisipasi masyarakat adat tidak dilibatkan padahal mereka pemilik hak ulayat. Memang perusahaan tidak mau rugi, tapi kami akan berikan vokasi dan pendidikan pertambangan bagi warga sehingga bisa diperkerjakan. Jangan hanya tenaga dari luar,” tegas AMK.
Selain itu, pada sesi lain, JAR menyatakan untuk menuju Indonesia Emas 2045 kita tidak bisa berjalan, kita perlu berlari.
“Kita harus berlari. Karena apa? Kalau kita cuma berjalan, maka kita akan tertinggal memasuki Indonesia Emas 2045. Makanya kita harus fokus dan bekerja keras untuk itu,” ujat mantan Pangdam Pattimura ini.
JAR juga menjelaskan visi misinya yang intinya ingin menjadikan “Maluku rumah besar yang sejahtera”.
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 3, HL dalam debat itu juga sempat mengkritik cagub nomor urut 2 Murad Ismail soal pertanyaan keterbatasan jaringan komunikasi dan internet juga koneksitas antar wilayah di Maluku.
“Kalau tidak salah pertanyaan tadi soal sekitar 100 an desa yang belum terlayani akses informasi di Maluku. Maka yang dibutuhkan adalah pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk pastikan jaringan internet terakses oleh masyarakat. Sehingga mereka bisa melakukan banyak hal. Bukan seperti yang disampaikan, beda beda,” kritiknya.
Selain itu, HL juga menyoroti soal prestasi olahraga Maluku terpuruk di PON 2024 padahal Murad Ismail adalah Ketua KONI Maluku. Mendapat kritikan itu, Murad merespons bahwa HL sebagai Ketua Olahraga Karate Maluku, cabangnya juga tidak bisa berikan emasnya untuk daerah.
Hal itu ditanggapi JAR yang menengahinya denfan sedikit canda. “Kalau soal olahhraga, itu beta punya bab. Karena beta pimpin dua cabor olahraga. Dana pembinaan dan perhatian pengurus harus maksimal,” ujar Ketua Harian PB Pertina ini. (SM-05)