suaramaluku.com – Anggota DPD RI daerah pemilihan (dapil) Maluku, Bisri As Shiddiq Latuconsina, mendatangi kantor Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ini merupakan serangkaian agenda kunjungan kerjanya.
Dalam kunjungan ini, anggota DPD RI yang biasa disapa Boy Latuconsina, disambut oleh ketua MUI Maluku, Prof Dr Abdullah Latuapo M.Ag beserta jajaran pengurus MUI periode terkini.
Ketua MUI menyampaikan apresiasi kepada Bisri As Shiddiq Latuconsina, sebagai anggota DPD RI priode 2024-2029 yang pertama mendatangi MUI.
“Kami sangat senang dan bangga Pak Boy mendatangi Kantor MUI sebagai anggota DPD, dan yang pertama,” kata Ketua MUI di kantornya Jumat (29/11/2024).
Ketua MUI juga mengeluhkan beberapa program yang mandek, salah satunya yakni program terkait tanah perkuburan Islam, yang statusnya di beberapa titik sudah penuh.
“Ada tanah di Air Besar 40 Hektar harga Rp.5 Milyar, MUI sudah menyampaikan permasalahan ini kepada gubernur untuk membantu pembebasan tanah. Namun sampai saat ini belum ada realisasi dari Pemerintah Provinsi Maluku,” ungkapnya.
Selain itu, terkait toleransi antar umat beragama, MUI Maluku telah melakukan kunjungan ke 11 kabupaten kota dalam rangka meredupsi informasi-informasi yang dapat memecah belah umat.
Melalui senator yang dikenal akrab dengan sebutan Kapitan Muda Selendang Orange ini, pihak MUI Maluku berharap ke depannya, hubungan dengan pihak Pemprov Maluku lebih baik lagi, sehingga kerja-kerja lembaga ini lebih bisa dimaksimalkan.
Pada saat yang sama, anggota DPD RI Maluku, Bisri As Shiddiq Latuconsina mengaku bahwa dirinya merasa terhormat bisa diterima dan diapresiasi di Kantor Sekretariat MUI Maluku.
“Dulu waktu jadi Ketua KNPI Maluku, beta ingin silaturahmi dengan MUI Maluku. Namun hal ini baru terlaksana pasca beta selesai dilantik sebagai anggota DPD RI. Tujuan beta datang di MUI ini dalam rangka silaturahmi,” imbuhnya.
Boy Latuconsina menyatakan bahwa, MUI sebagai induk organisasi harus memiliki kekuatan dan menjadi organisasi yang kuat. “MUI harus mengembalikan marwahnya sebagai organisasi besar dan kuat,” tegasnya.
Untuk itu, beliau juga mendorong dan dukung kegiatan MUI dalam bentuk apapun. “Beta akan dukung program-program MUI. Beta harap pemerintah daerah ke depan bisa bersinergi dengan MUI Maluku, dalam rangka pengembangan syiar dan konsilidasi keumatan,” tuturnya.
“Sekaligus menjadikan MUI sebagai mitra untuk menumbuhkembangkan semangat persaudaraan di Maluku sebagai Negeri Orang Bersaudara,” lanjutnya.
Boy juga berharap organisasi keagamaan yang berfungsi sebagai wadah musyawarah para ulama, cendekiawan, dan tokoh Islam di Indonesia termasuk di Maluku ini, agar menghindari diri dari keterlibatan dalam politik praktis, agar bisa diterima berbagai kalangan masayarakat.
Ia lantas meminta agar MUI Maluku terus merawat silaturahmi dengan organisasi Islam lainnya. Termasuk menyambangi masjid-masjid di daerah ini, sehingga harapan agar MUI dapat menjadi representasi umat Islam secara kolektif bisa terus terjaga.
“MUI hendaknya adi induk organisasi Islam di Maluku, berbasis sinergitas dan fokus pada pelayanan keumatan, sehingga kehadiran MUI dirasakan manfaatnya oleh seluruh umat Islam, kami dengan senang hati apabila bisa menjadi bagian dari kebangkitan MUI di Maluku.,” pungkasnya.
Di penghujung pertemuan, Ketua MUI Maluku, Prof Abdullah Latuapo, M.Ag berpesan kepada senator muda Maluku, Boy Latuconsina agar dapat perhatikan kepentingan umat di Maluku lewat kiprahnya sebagai sentor. (*/SM-05)