suaramaluku.com – Gubernur Maluku (Gubmal) Hendrik Lewerissa SH LLM setelah meresmikan Gedung Gereja Luma Kwate Jemaat GPM Nuruwe, juga menghadiri Pembukaan Persidangan ke-54 Klasis GPM Kairatu, Minggu (30/3/2025).
Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) didampingi Istri, Forkopimda SBB, MPH Sinode GPM, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua TP PKK Maluku, Pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku, Ketua DPRD SBB, Sekda SBB beserta jajaran, Ketua Klasis GPM Kairatu, Masohi dan Taniwel, tokoh agama/masyarakat, dan masyarakat Nuruwe.
Gubmal mengatakan, bahwa Pentahbisan Gedung Gereja Luma Kwate dan Pembukaan Persidangan ke-54 Klasis GPM Kairatu, menjadi tanda bahwa Tuhan Allah terus menjaga dan menyertai Gereja dan umat-Nya, supaya terus bertumbuh dan berbuah di bumi Maluku tanah pusaka.
“Kita bersyukur bahwa Gereja terus berkembang bersama dengan Masjid, Pura, Pagoda dan tempat ibadah lainnya, juga terus bertambah,” ungkapnya.
Hal ini, ujar Lewerissa, sejalan dengan Budaya hidup anak-anak Maluku yang terikat dalam semangat Pela Gandong, Hidop Orang Basudara, Ale Rasa Beta Rasa, yang telah menyatu dalam semangat toleransi dan rasa hormat satu dengan yang lain.
Ia menyampaikan, GPM telah matang dalam menjalani kiprahnya sebagai Gereja orang basudara di Tanah Maluku, yang terus menyampaikan suara Kenabian tentang persaudaraan, toleransi dan kemanusiaan.
“Karena itu, mari kita jaga dan pelihara hidup bersama dengan basudara lain, sebab Tuhan memang menciptakan perbedaan diantara kita, bukan untuk terpisah, tetapi justru untuk hidup rukun dan saling melengkapi,” jelasnya.
Lewerissa menambahkan, Visi dan Misinya bersama Wakil Gubernur untuk membawa Maluku selama 5 tahun ke depan adalah “Transformasi Maluku menuju Maluku yang maju, adil dan sejahtera menyongsong Indonesja Emas 2045”, dengan mengangkat 7 Misi yang disebut Sapta Cita Lawamena.
“Ini adalah tujuan dan cita-cita kami selaku pemimpin Maluku, dan sekaligus menjadi panduan bagi jajaran Pemerintah Provinsi Maluku untuk bekerja,” terangnya.
Inti sari dari hal ini adalah menginginkan perubahan yang fundamental bagi Maluku, atas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang lebih baik dan bermutu.
“Kesadaran untuk terus membangun komitmen hidup damai dalam ikatan masyarakat yang majemuk dan beragam tentunya akan memberikan inspirasi dan imajinasi kreatif kepada seluruh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan pemikiran-pemikiran sehat, kritis, dan konstruktif, yang mampu meningkatkan spirit optimisme yang luhur dan mulia dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, sejahtera dan berkeadilan,” tambahnya.
Ia juga berharap agar pihak Gereja dapat membangun komunikasi, koordinasi dan sinergitas bersama seluruh pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan penatalayanan di Jemaat GPM Nuruwe.
“Dengan adanya Gedung Gereja yang baru ini, maka ada semangat baru, tekad baru, dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat dan masyarakat, karena jemaat dan masyarakat saling melengkapi, ibarat papa dan mama, ina dan ama, keduanya saling topang menopang, untuk kemajuan jemaat dan masyarakat,” ujarnya. (Diskominfo/SM-05)