Lewerissa dan Vanath Hadiri Syukuran IKB Nusahalawano

oleh -179 views
oleh

suaramaluku.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur (Wagub) H. Abdullah Vanath, menghadiri acara syukuran yang digelar oleh Ikatan Keluarga Besar (IKB) Nusahulawanno Maluku, bertempat di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya kawasang Karangpanjang Ambon, Sabtu (12/4/2025).

Gubernur dalam sambutannya mengungkapkan bahwa suatu sukacita yang besar baginya dan Wagub bisa hadir, di mana hari ini adalah hari ke-52 dilantik oleh Presiden di Istana Negara, dan berdiri memberikan sambutan bukan hanya sebagai Gubernur tetapi juga sebagai putra Nusahulawanno.

“Mengenang perjuangan ketika maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah suatu keputusan yang tidak mudah, menghitung kekuatan dan kelemahan, dimana banyak orang yang skeptis bahwa tidak akan memenangkan pertarungan politik, karena dihadapi oleh tokoh-tokoh politik yang terkenal, tetapi karena dukungan doa dari bapak ibu semua yang mengantarkan kita menerima mandat ini,” ungkap Lewerissa.

Kami berdua, menurutnya, menghadapi situasi yang terbatas, karena setelah dilantik dihadapkan dengan kebijakan efiensi anggaran, yang tidak mudah bagi kami karena begitu banyak persoalan terkait program yang harus kita lakukan di mana sudah dirancang sejak lama.

Seperti yang diketahui, baru 52 hari begitu banyak dinamika yang terjadi di beberapa tempat, ia mengatakan, ada potensi perselisihan yang terjadi, tetapi dia dan Wagub memutuskan bahwa akan selalu hadir di lokasi perselisihan sebagai wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.

“Sebagai orang tua bagi Maluku tidak mungkin membiarkan anak-anak kita bertikai, berkelahi, bentrok dan masa bodoh, biarkan itu berlalu agar selesai secara alamiah. Kita ambil keputusan untuk hadir dan bicara dari hati ke hati bagi mereka, prinsip yang mendasar adalah kita hidup di negara hukum Indonesia, upaya persuasif yang diambil untuk mendamaikan, bangun rekonsiliasi, bukan berarti bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan bisa berjalan bebas, karena hukum harus ditegakkan,” tegasnya.

Ia bersyukur sebagai Ketua Forkopimda Maluku, dirinya berkoordinasi dengan pimpinan yang lain yang memiliki perspektif yang sama, jika ada potensi perselisihan di Maluku, pihaknya harus berusaha menanggulangi lebih cepat dan lebih dini, sebab kita pernah hidup dalam masa kelam di Maluku, karena kerusuhan yang pernah terjadi, cukup jadi pelajaran yang berharga bagi kita semua.

“Untuk generasi yang lahir setelah kerusuhan, kepada generasi inilah tanggung jawab kita untuk menuturkan bahwa tidak ada manfaat dan keuntungan dari konflik maupun perselisihan yang ada hanya penderitaan saja, apalagi di tengah situasi ekonomi yng memburuk ini,” terang Gubernur.

Oleh karena itu, Lewerissa memohon kepada seluruh rakyat Maluku bahwa Indonesia adalah negara hukum, jika ada masalah bawalah ke ranah hukum, dan jangan biarkan masalah pribadi digeser menjadi masalah komunal, kampung, maupun negeri bahkan yang paling parah diprovokasi untuk menjadi konflik antar komunitas.

“Ini Maluku, kita Maluku, katong hidup orang basudara, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng dibagi dua,” ujarnya.

Selain dihadiri oleh Wagub H. Abdullah Vanath, juga Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa, Wakil Ketua DPRD Maluku Johan Lewerissa, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Wagub Maluku periode 2014-2019 Zeth Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku, cendikiawan asal Nusahulawanno, tokoh agama, masyarakat dan lainnya. (Diskominfo/SM-05)

No More Posts Available.

No more pages to load.