suaramaluku.com – Lima Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) yakni Bethania, Silo, Rehoboth, Immanuel OSM dan Nehemia Benteng menyambut prosesi Jalan Salib Hidup Oikumene (JSHO) Umat Katolik di depan gedung gerejanya masing-masing, Sabtu (19/4/2025).
Prosesi Jalan Salib tersebut berkaitan dengan kematian Tuhan Yesus Kristus, dimulai dari Pelataran Gereja Kathedral Santo Fransiskus Xaverius di kawasan jalan Pattimura Ambon.
Kepada media ini, Andi Sagat sebagai Seksi Humas kegiatan tersebut, mengatakan, prosesi dimulai pada pukul 09.00 WIT dan turut dihadiri Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa. Sedangkan Walikota Ambon Bodewin Wattimena hadir di lokasi finis.
Menurut Andi, yang berperan sebagai figur Tuhan Yesus saat memikul salib adalah Ronald Tharob dari Orang Muda Katolik (OMK) serta yang memikul balok bernama Tobias dan sutradara dipercayakan kepada Markus Ukam Ohoirat.
JSHO ini diprakarsai oleh Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon baru dilaksanakan lagi sejak 2018 karena adanya COVID 19 saat itu. Untuk tahun 2025 ini ikut melibatkan para angkatan muda dari GPM dan gereja denominasi lainnya di kota Ambon.
Ribuan warga Kota Ambon berjubel menyaksikan proses JSHO sejak mulai start dari depan Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius hingga finis di pelataran kompleks Gedung Paus Johanes Paulus II (Katolik Center) kawasan Soaka Cindan Benteng, Ambon.
Dari jalan Pattimura rombongan melintasi sejumlah ruas jalan di kota Ambon. Di jalan Ahmad Yani mereka disambut para Pelayan dan jemaat GPM Bethania.
Selanjutnya menuju Batugajah, jalan Diponegoro/Urimesing dan di kawasan Tugu Trikora rombongan disambut para Pelayan, paduan terompet dan jemaat GPM Silo.
Kemudian melintasi kawasan Pohon Pule, RST/Manggadua, Petak Sepuluh, Kampung Kolam dan di Batu Gantung disambut para Pelayan dan jemaat GPM Rehoboth. Setelah itu diterima Pelayan dan umat Gereja Bunda Hati Kudus.
Berikutnya setelah melewati kawasan Wainitu dan Air Putri, rombongan JSHO disambut para Pelayan dan jemaat GPM Immanuel OSM.
Dari OSM mereka kemudian disambut para Pelayan dan jemaat GPM Nehemia Benteng, hingga akhirnya finis di kompleks gedung Paus Johanes Paulus II (Katolik Center) Soaka Cindan Benteng Ambon, sekitar pukul 14.30 hingga pukul 15.00 WIT akhir dari penyaliban Tuhan Yesus.
Sementara itu, saat pembukaan prosesi di pelataran Katedral, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menekankan, dua aspek terpenting yang hendaknya dimaknai dari prosesi JSHO.
Yaitu peristiwa Jumat Agung dimana Yesus mengorbankan dirinya untuk sebuah tindakan penyelamatan bagi umat manusia.
Kedua kerukunan dan keharmonisan merupakan budaya orang Maluku yang tercermin dari ungkapan rasa kebersamaan dari filosofi kedaerahan.
“Ingatkah bahwa anda semua menghidupkan cerita Injil dalam dunia zaman ini, maka hayatilah peran itu sebagai jalan pertobatan diri, semoga kegiatan ini terus dikembangkan menjadi salah satu event wisata rohani di Kota Ambon dan di Provinsi Maluku,” ujarnya. (NP)