Dibuka Dirjen Bimas Kristen, Sidang ke-39 Sinode GPM Diwarnai Peluncuran Buku dan Hibah Tanah

oleh -158 views
oleh

suaramaluku.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI, Jeane Marie Tulung, membuka Sidang ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) bertempat di Gedung Gereja Maranatha, Minggu (19/10/2025).

“Sebelumnya, saya sampaikan salam dari Menteri Agama RI. Beliau tidak dapat hadir, karena bersamaan berangkat ke Malaysia untuk ikut pertemuan menteri Se Asia disana. Karena itu saya ditugaskan datang ke Ambon,” ungkap Ibu Dirjen.

Sidang ke-39 ini, dengan tema “Anugerah Allah Melengkapi Dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad”, sebelum dibuka diawali ibadah yang dipimpin oleh Ketua Umum PGI, Pdt Jacky F. Manuputty.

Ketua Panitia Sidang ke-39 Sinode GPM, Melkianus Sairdekut menjelaskan, pembukaan dan penutupan (26 Oktober 2025) dipusatkan di Gereja Maranatha.

Sedangkan peserta sekitar 630 orang tinggal di rumah-rumah jemaat Klasis Daerah Pulau Ambon (Dapua) serta sidang-sidang komisi 10 gereja klasis tersebut.

Sairdekut juga sampaikan terima kasih kepada Pemprov Maluku, pemerintah kabupaten kota se Maluku, MPH Sinode dan jemaat serta berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan sidang kali ini.

Pembukaan sidang juga diwarnai dengan penandatanganan hibah tanah dari Pemprov Maluku oleh Gubernur Hendrik Lewerissa setelah berpidato kepada Ketua Sinode GPM Pdt Elifas Maspaitella.

“Gereja dan pemerintah adalah mitra dalam transformasi sosial. Gereja menanamkan nilai-nilai rohani, moralitas dan spiritualitas, dan pemerintah bangun infrastruktur, ekonomi, dan tata kelola walaupun cara yang berbeda tetapi punya tujuan sama adalah untuk mewujudkan kesejahteraan, kemajuan, keadilan bagi umat dan masyarakat,” ujar Gubernur.

Selain itu, setelah beri sambutan, Ketua Sinode GPM Pdt Elifas Maspaitella juga meluncurkan tiga buah buku dalam momen tersebut.

Ketiga buku itu adalah Kebijakan Perlindungan Sesama (Kebijakan Pengamanan), Suara Mimbar di Tengah Tambang dan Dua Abad Satu Cerita.

Dalam pidatonya, Maspaitella menyampaikan bahwa GPM adalah Gereja Protestan tertua di Asia Tenggara yang terus berkembang dengan berbagai kekayan alam dan kearifan spiritual yang ada, sehingga perlu dijaga baik alam ini maupun kehidupan orang basudara yang rukun dan damai.

“Untuk mengembangkan membutuhkan kerjasama oleh pemerintah karena Maluku dan Maluku Utara daerah laut pulau sehingga membutuhkan transpotasi yang bisa memasarkan hasil dari alam tersebut,” katanya.

Sedangkan sebagai tuan rumah, Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena menyampaikan dukungan dan topangan yang baik sebagai pemerintah kota yang dalam seluruh kegiatan konferensi bahkan kongres yang sudah dapat dilakukan minggu lalu.

Harapannya semoga lewat persidangan ini dapat menghadirkan keputusan-keputusan yang strategis, aman dan berdampak bagi gereja dan umat.

Sidang Sinode GPM ke-39 ini, juga dihadiri Anggota DPR dan DPD RI Dapil Maluku yakni Mercy Barends, Alimudin Kolatlena, Widya Pertiwi Ismail, Novita Anakotta, Anna Latuconsina, Bisri Latuconsina, Wagub Maluku Abdullah Vanath, Sekda Maluku Sadeli Ie.

Juga Ketua DPRD Maluku Benhur G. Watubun, Kapolda Maluku, Forkopimda Maluku, Ketua DPRD Kota Ambon, para Bupati se Maluku, Wakil Walikota Ambon Ely Toisuta, unsur pimpinan TNI Polri, Perwakilan Gubernur Maluku Utara, Sekum GPI, para ketua umat beragama di Maluku, Rektor PTN dan PTS serta undangan lainnya, termasuk perwakilan gereja dari luar negeri. (*/NP)

No More Posts Available.

No more pages to load.