Dua Anaknya Jadi Perwira TNI, Johny Malaihollo Bersyukur dan Bangga

oleh -7,012 views
oleh
Johny Malaihollo (tengah) diapit kedua anaknya. -dokumen johny m-

Tahun 2018 untuk keempat kalinya Arnold Evert tes Akmil lagi di Ambon. “Puji Tuhan lolos sampe pusat. Dari Ambon dikirim 16 orang tes pusat selama 14 hari di Akmil. Akhirnya dari Ambon lulus ikut pendidikan 5 orang termasuk beta anak. Syukur Tuhan karena Arnold cita-cita tercapai setelah empat kali ikut tes,” bebernya.

Satu anak Johny lainnya, Rosalinda E.B Malaihollo SH. Dia mencapai Letnan Dua dari jalur Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (SEPA PK TNI) yaitu sekolah pembentukan perwira di Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta.

Rosalinda selesai SMA 2017 di Cilengsi Kabupaten Bogor. Dia kemudian ke Ambon dan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Pattimura (Unpatti) selama empat tahun di Ambon. Tahun 2021 dia wisuda dengan gelar Sarjana Hukum (SH) dengan predikat cumlaude dan selanjutnya balik ke Bogor.

Suatu waktu, Rosalinda beri informasi buat papa nya ada penerimaan SEPA PK perwira karir TNI yang butuh sarjana hukum. Johny lalu ijinkan anaknya ikut tes pada bulan Oktober 2021. Tanggal 19 Desember 2021 hasilnya diumumkan.

Johny Malaihollo bersama keluarganya. -dokumen-

Lagi-lagi Johny bersyukur pada Tuhan. Karena Rosalinda dinyatakan lolos di panitia seleksi Kodam V Jaya. Dia kemudian ke Akmil di Magelang untuk di tes lagi selama 10 hari.

Pada 31 Desember 2021, Rosalinda lulus ikut pendidikan SEPA PK dan masuk matra laut karena TNI AL butuh satu orang SH jurusan pidana. Pendidikan selama tujuh bulan di Akmil Magelang, dia ketemu kakaknya di sana. “Puji Tuhan. Adik kakak bertemu di Akmil,” kata Johny, bangga.

Johny sendiri berprofesi sebagai crane operator di Anjungan lepas pantai milik perusahaan Conquest Offshore Indonesia di Laut Madura Jawa Timur. “PHE Wmo itu Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore,” ujarnya.

Tentang kesuksesan kedua anaknya menggapai cita-cita jadi perwira TNI, ia dengan rendah hati mengatakan, itu semua karena kasih dan kemurahan Tuhan untuk dia dan keluarganya.

Johny merupakan anak dari Max Malaihollo yang bersama adknya John Malaihollo pada era tahun 1970 an hingga awal 2000 an merupakan pengusaha minyak di Ambon dan sekitarnya. Keduanya kini telah tiada.

Namun setelah ayahnya telah tiada. Johny mengaku dan menyadari bahwa uang atau harta bukanlah segalanya. Ia lantas merantau ke Jakarta.

“Setelah papa meninggal. Beta berpikir mandiri, meski sempat tidak dipandang lagi. Sekarang beta kasih lihat, bahwa uang tidak jamin kita punya hidup selamanya. Karena semua bisa Tuhan ambil suatu saat. Hidup itu harus selalu bersyukur dan ingat Tuhan,” ungkap Johny. (novi pinontoan)

No More Posts Available.

No more pages to load.