suaramaluku.com – Pencinta sepakbola di dunia akan fokus pada laga final Euro 2024 yang pertemukan Spanyol versus Inggris dan akan digelar Senin (15/7) dini hari pukul 02.00 WIB di Olimpiastadion, Berlin, Jerman.
Spanyol lolos ke final Euro 2024 dengan rekor mengagumkan, selalu menang dari laga pembuka fase grup hingga semifinal, sedangkan Inggris sempat tampil kurang menjanjikan.
Bahkan sejak babak grup hingga semifinal, Alvaro.Morata dkk selalu menang hanya dalam waktu normal 90 menit. Terkecuali di partai perempatfinal saat lawan Jerman, mereka dipaksa main draw 1-1 sehingga lanjut extra time 120 menit dan menang 2-1 di menit 119.
Harus diakui pasukan asuhan Luis De La Fuente tampil impresif, mengesankan. Teknik dan taktik mereka ditopang skuad muda bertalenta dikombinasi beberapa pemain seniornya.
Lamine Yamal, Nico Williams, Fabian Ruiz, Rodri, Pedri, Ferran Torres, Cucurella dan lainnya adalah talenta muda yang gemilang. Disokong para senior Morata, Carvajal, Jesus Navas, Dani Olmo dan Laporte, bikin Spanyol kuat secara teknik.
Spanyol juga menjadi tim terbanyak mencetak gol sejak babak grup hingga semifinal. Tetapi kedua tim juga miliki calon top skor yaitu Dani Olmo (3 gol) dan Fabian Ruiz (2 gol) serta Harry Kane (3 gol) dan Jude Bellingham (2 gol).
Namun sepakbola bukan saja soal skuad pemain, teknik, taktik dan strategi. Tetapi juga dipengaruhi faktor non teknik. Semisal motivasi, keberuntungan, semangat tempur (fighting spirit), keberpihakan dewi fortuna dan cedera pemain.
Dari sisi faktor non teknis ini. Aura Harry Kane dkk sangat besar. Itu terlihat sejak babak grup hingga perempatfinal. Inggris tampil kurang optimal dan minim gol, namun mampu lolos ke semifinal dan kandaskan Belanda 2-1.
Apalagi.pelatih Gareth Southgate tentunya punya spirit tersendiri untuk wujudkan impian anak asuhannya jadi Juara Eropa yang pertama kalinya. Setelah The Three Lions gagal di final Euro 2020 dari Italia.
Sedangkan Spanyol tampil di final Eropa untuk kelima kalinya sepanjang sejarah. Tim raksasa ini telah memenangi tiga dari empat penampilan di final, dan hanya kalah dari tuan rumah Prancis di Kejuaraan Eropa 1984.
Tentang tempat final di Olympiastadion Berlin, Inggris punya sejarah keberuntungan. Pasalnya, mereka tidak terkalahkan dalam lima pertandingan sebelumnya di Olympiastadion Berlin (W4 D1), meskipun satu-satunya hasil imbang 0-0 lawan Jerman Barat di leg kedua perempat final Kejuaraan Eropa 1972, memastikan kekalahan agregat 3-1.
Kunjungan terakhir Inggris di Olimpiastadion terjadi pada 26 Maret 2016, berakhir kemenangan di laga persahabatan lawan Jerman dengan skor akhir 3-2.
Sementara itu, dari data UEFA juga tercatat sejak tahun 2001, sudah 9 kali kedua tim bentrok. Hasilnya, Spanyol 5 kali menang, 1 imbang dan Inggris 3 kali menang.
Meski demikian jika melihat sejarah, dari total pertemuan Inggris unggul atas Spanyol. Mereka sudah bertemu 27 kali dalam berbagai kompetisi sepakbola selama ini.
Dari 27 pertemuan tersebut, Inggris lebih unggul atas Spanyol dengan menang 14 kali, seri tiga kali, dan kalah 10 kali.
Pertandingan kedua negara jarang terjadi belakangan ini. Hal itu membuat partai final Euro 2024 merupakan pertemuan pertama mereka setelah lebih dari enam tahun.
Sementara mengacu statistik dari laman Soccerway, Inggris juga sangat produktif mencetak gol ke gawang Spanyol. Gawang La Roja sudah kemasukan 45 kali oleh gol Inggris.
Jangan lupa, gawang Inggris baru kemasukan 32 kali oleh para pemain Spanyol.
Nah, menarik ditunggu persaingan kedua tim tersebut. Siapa yang meraih tahta tertinggi sepakbola Eropa? Spanyol kah yang sekalian pecah rekor 4 kali juara ataukah Inggris mampu bikin sejarah sebagai juara Eropa pertama kalinya? (NP)