suaramaluku.com – Keinginan untuk merevitalisasi kompleks dan bangunan Benteng Nieuw Victoria, kembali diangkat Pemerintah Kota Ambon (Pemkot) Ambon.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Ambon, Dr Enrico Matitaputty ST M.Tech saat jadi salah satu pembicara di forum National Building Confetence (NBC) 2024.
Forum NBC 2024: Beyond Tomorrow – Shaping Indonesia’s Future 5.0. ini berlangsung di Balai Sarbini, Plaza Semanggi Jakarta, Jumat (8/11/ 2024).
Enrico Matitaputty berbicara pada sesi pertama yang membahas tema “The Voice From The East” atau “Suara dari Timur”.
Menurutnya, Pemkot Ambon punya rencana proyek strategis Revitalisasi Benteng Nieuw Victoria yang berada di tengah pusat kota. Namun saat ini sedang digunakan satuan dari Kodam Pattimura.
“Kami punya Benteng Nieuw Victoria. Yang dibangun bangsa Portugis tahun 1500 an dan diambil alih Belanda tahun 1600 an. Namun kini masih ditempati sebagai fasilitas Kodam XV Pattimura,” ujarnya.
Terkait dengan program revitalisasinya, ia menjelaskan, Pemkot Ambon telah melakukan penjajakan dengan 12 kementerian dan lembaga di pusat termasuk dengan DPR RI.
“Dan secara umum mereka menyetujui untuk merevitalisasi benteng itu. Namun kembali lagi ke masalah klasik. Karena kami membutuhkan dana yang besar. Padahal sudah ada desain yang pihaknya bikin,” ungkapnya.
Selain program strategis Revitalisasi Benteng Nieuw Victoria, Enrico juga menjelaskan, soal perencanaan Jalan Pesisir Pantai Mardika, RSUD Kekhususan Mata, Integrasi Pariwisata Nusaniwe, Stadion Tabea, Ambon City Of Music Center yang nantinya ada sekolah, Pusat Dokumentasi Musik Nasional, Amphiteater dan Office.
Karena itu, Ia berharap akan ada perhatian dari pemerintah pusat dan investor,, agar bisa memulai pembangunan nasional dari wilayah timur Indonesia, khususnya Maluku dan Papua umumnya.
POTENSI LAUT
Sementara itu, dalam forum NBC 2024 ini, hadir pula Dr Theo Litaay MH yang diundang sebagai Ketua Dewan Penasehat Toma Maritime Center, Pembina Analisis Strategis, Dosen FH UKSW, dan Tenaga Ahli Utama KSP tahun 2019-2024.
Theo Litaay mengemukakan bahwa Provinsi Maluku adalah salah satu provinsi terluas di Indonesia dalam wilayah laut, sehingga memiliki kekayaan laut yang luar biasa.
“Dalam salah satu kunjungan ke salah satu pusat pertahanan udara di timur Indonesia, dalam radar terpantau ribuan kapal ikan beroperasi di wilayah laut Aru dan sekitarnya. Potensi ini perlu diangkat menjadi kekuatan ekonomi,” kata Litaay.
Ia menggambarkan bahwa tantangan pembangunan Maluku Sehat, Maluku Pintar, dan Maluku Sejahtera, salah satunya terletak pada pembangunan konektivitas menyambung ribuan pulau di Provinsi Maluku.
“Investasi di Maluku tidak bisa bersandar pada APBN dan APBD semata, kehadiran pihak swasta akan sangat membantu.”
Menurut Litaau, peran pemerintah adalah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menembus pulau-pulau kecil yang terisolasi di tengah lautan luas.
Di sesi pertama membahas tema “The Voice From The East” atau “Suara dari Timur” tersebut selain pembicaranya Dr Enrico Matitaputty dan Dr Theo Litaay juga ada para tokoh dari Papua.
Diantaranya, Natalis Tabuni (Bupati Lanny Jaya dua periode/Calon Gubernur Papua Tengah 2024), Laus Rumayom (Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Kepresidenan RI 2019 – 2024, Akademisi dan Ketua Umum Analisis Papua Strategis). Serta Johanes Rettob (Plt Bupati Mimika/Calon Bupati Mimika).
Sedangkan nara sumber nasional adalah Hashim Joyohadikusumo, Ahmad Muzani, Jimmy Oentoro. (NP)