suaramaluku.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provnsi Maluku menggelar kegiatan Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) dari tanggal 20-24 September 2021 bertempat di Hotel Manise Ambon, Senin (20/9/2021).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 orang dari BPBD 11 kabupaten/ Kota ,OPD terkait lingkup Pemprov Maluku serta forum perguruan tinggi
Tujuan pelatihan itu, untuk menyusun laporan dan data pengkajian kebutuhan pasca bencana juga menjelaskan konsep dasar tahap pengaktifan serta persiapan pengkajian kebutuhan pasca bencana.
Narasumber yang dihadirkan berasal dari BNPB pusat, BPBD Maluku serta Universitas Pattimura (Unpatti).
Plh Sekda Maluku Sadli Ie yang mewakili Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutanya mengungkapkan, bencana adalah keniscayaan dan fenomena yang tidak dapat dihindari.
“Berbagai usaha dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan pihak yang peduli terhadap bencana terus dilakukan dan tidak jarang dianggap sudah maksimal, namun kenyataannya bencana sering tidak terelakan” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Provnsi Maluku sebagai daerah tangguh dalam menghadapi bencana.
“Ketangguhan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, namun juga penanganan yang tepat dalam pemulihan pasca bencana menjadi salah satu poin penting yang perlu kita siapkan sebagai dasar dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana,” jelasnya.
Ia berharap, melalui kegiatan JITUPASNA ini, para peserta dapat melakukan analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi dalam penanganan pasca bencana kedepan.
“Mulai dari tahap pengaktifan, persiapan, pengumpulan data analisa hingga pelaporan,” tambahnya. (rommer tahapary/NP)
