suaramaluku.com – Uskup Diosis Amboina, Mgr. Seno Ngutra mengkukuhkan dan mengambil sumpah jabatan para dewan juri yang bertugas di Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) IV Katolik Provinsi Maluku di Aula Balaikota Tual, Minggu (25/9/2022).
Pengukuhan tersebut berdasarkan Surat Keputusan LP3KD Provinsi Maluku, Nomor 05/I-Kep/LP3KDM/09/22 tentang dewan juri lomba Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual.
Dalam SK tersebut menetapkan enam belas dewan juri untuk tiga belas mata lomba pada pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual 24-30 september 2022.
Dari 16 dewan juri itu diantaranya Ronny Sugiarto, Drs Semuel Toisuta, Kevin Wantalangi, Pastor Harry Singkoh MSC, Ir Ronny Loppies MSc, Pastor Aldrin Amstrong Rey MSC.
Dr Caecelia Hardiarini MPd, Dr Agustinus C.W. Gaspersz M.Sn, Stephanus Didik Iswahyudi SS, Pastor Johanis Luturmas MA, Drs John Dumatubun, Deliana Masela SPd, Ina Elsoin SPd MSi.
Serta Ir Johanna V.J. Lindawati C.Ht, Pastor Anton Kelwole S.Fils dan Dra Bathseba Pattiselano MPd.
Sementara itu, Gubernur Maluku (Gubmal) Drs Murad Ismail minta para dewan juri Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku di Kota Tual untuk bertindak jujur dan adil dalam pengambilan keputusan
Permintaan ini disampaikan Gubmal saat menyaksikan pengambilan sumpah jabatan para dewan juri Pesparani tersebut.
”Saya minta dan mohon, tolong dewan juri bertindak jujur dan adil,” ujar Murad.
Menurutnya, dewan juri harus jujur dalam pengambilan keputusan sehingga para peserta kontingen Pesparani Katolik IV yang kalah dalam pertandingan juga menerima dan merasa puas serta tidak kecewa.
“Saya bersama Walikota Tual, Walikota Ambon, dan Uskup Dioses Amboina hadir disini karena anugerah Tuhan, sehingga kalau kita tidak bekerja jujur dan adil pasti mendapat tempat yang paling rendah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Murad, kita harus jujur dan adil, karena kita semua duduki jabatan karena campur tangan Tuhan. Jadi, kerjakan tugas dengan objektif, tanpa melihat darimana asalnya, jujur tanpa intervensi dari siapapun juga
“Jangan anggap momentum Pesparani ini sebagai suatu hal biasa. Jujur adil, jangan ada ego sektoral, karena bumi Maluku merupakan Bumi Raja-raja yang toleran,” tuturnya.
Selain itu, Gubmal menambahkan, agar jadikan event Pesparani itu sebagai ajang Iman dan takwa, juga untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Maluku. (AU/SM-05)