suaramaluku.com – Ibadah pemakaman almarhum Hengky Sahulata (82 tahun) diwarnai acara pelepasan oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon, bertempat di rumah duka kawasan Tanah Tinggi, Selasa (31/1/2023).
Hengky Sahulata meninggal karena sakit pada hari Jumat sore (27/1/2023). Almarhum lahir pada 16 Agustus 1940, meninggalkan istri dan dua anaknya.
Semasa hidupnya sejak muda, Ia merupakan aktifis pemuda gereja.GPM maupun saat menjadi mahasiswa Fakultas Sospol (FISIP) Unpatti di tahun 1960 an hingga 1970 an aktif dalam organisasi GMKI Cabang Ambon bahkan pernah menjadi ketua cabang.
“Turut berduka cita yang dalam. Masih diingatan beta. Katong masuk GMKI tahun 1969 digembleng oleh beliau yang saat itu sebagai Ketua GMKI sangat disiplin. Yunior harus selalu hormat senior. Selamat jalan senior. RIP,” tulis Christ Z. Sahetapy – Tomasowa STh MSi, mantan Anggota DPRD Maluku di kolom komentar Facebook.
Hengky Sahulata juga merupakan mantan Majelis Jemaat GPM Bethel beberapa periode dan anggota Majelis Pekerja Klasis (MPK) Kota Ambon. Serta sebelum meninggal ia masih menjadi Ketua Panitia Pembangunan Gereja Bethel yang baru dan masih berkarya di Firma “Bandil”.
Informasi lain yang diperoleh dari figur yang bersahaja dan jadi panutan di kalangan gerejawi dan GMKI tersebut, ternyata juga salah satu pendiri dan penyiar Radio “Suara Oikumene” (SO), Radio ini berdiri sekitar akhir tahun 1960 an, lokasinya sekarang di TK Talenta belakang Baileo Oikumene kompleks Gereja Maranatha.
Sejak informasi kematiannya pada Jumat sore lalu dan sebelum ibadah pemakaman, sangat banyak pelayat yang mendatangi rumah duka maupun kiriman bunga ucapan duka. Diantaranya dari Letjen TNI Mar (Purn) Nono Sampono dan Novita Anakotta SH, keduanya anggota DPD RI dapil Maluku dan lainnya.
“Kami keluarga besar kehilangan sosok panutan yang dihormati,” ujar adik almarhum, Karel Sahulata.
Selamat jalan Om Hengky Sahulata. Tenanglah dalam kedamaian abadi. Jasa dan kiprahmu tetap dikenang selalu. (NP)