suaramaluku.com – Nama Komando Daerah Militer (Kodam) XVI Pattimura kini berganti dan kembali ke semula menjadi Kodam XV Pattimura.
Perubahan atau pergantian tersebut, sesuai dengan nomenklatur Kodam Pattimura yang baru sesuai keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).
Dikutip dari website resmi Kodam Pattimura, nama yang semula “Kodam XVI/Pattimura” berganti menjadi “Kodam XV/Pattimura”.
Selain itu, HUT Kodam Pattimura yang semula dihitung sejak tanggal 15 Mei tahun 1999 sekarang menjadi 27 Mei 1957.
Hal itu berdasarkan surat Keputusan Kasad Nomor: Kep/155/II/2024, tanggal 28 Februari tentang perubahan hari jadi dan nama Satuan Kodam XV/Pattimura.
Untuk diketahui, Kodam Pattimura memiliki sejarah yang panjang terkait dengan penumpasan gerakan RMS tahun 1950. Sehingga Komando Tentara dan Territorium VII Indonesia Timur mulai menyusun rencana operasi militer yang diberi nama “Komando Pasukan Maluku Selatan“ dengan Komandan Operasi Kolonel Alex Evert Kawilarang (Panglima TT VII Indonesia Timur), yang kemudian diserahkan kepada Letkol Slamet Riyadi.
Komando Pasukan Maluku Selatan pada tahun 1950 mulai melakukan gerakan Operasi Militer di Pulau Buru, Pulau Seram, Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk merebut kembali pulau-pulau itu dari tangan RMS.
Setelah berhasil dalam gerakan operasinya, maka berdasarkan Penetapan Kasad tanggal 30 Agustus 1950 Komando Pasukan Maluku Selatan diubah menjadi Komando Pasukan ”D” atau KOMPAS ”D” dibawah pimpinan Letkol J.F. Warouw.
Kemudian pada tanggal 5 juli 1952 KOMPAS “D” diubah menjadi Resimen Infanteri 25 atau RI “25” dengan Komandannya Letkol. Sukowati. Pada 27 Mei 1957 Kasad menetapkan Komando Daerah Militer Maluku dan Irian Barat disingkat KDM-MIB, dengan Pangdam pertama Kolonel Inf Herman Pieters.
Pada tanggal 24 Oktober 1959 Kodam Maluku dan Irian Barat diubah dan disingkat jadi Kodam MIB dengan nama Pattimura. Di dalam proses perkembangannya Irian Barat yang sekarang dikenal dengan Papua dibentuk Kodam tersendiri, maka KDM-MIB diubah namanya menjadi Kodam XV/Pattimura.
Selanjutnya, tanggal 5 Agustus 1960, dalam upacara resmi Pataka Kodam XV/Pattimura diserahkan oleh MKN/KASAD Mayor Jenderal Abdul Haris Nasution kepada Panglima Kodam XV/Pattimura (waktu itu KDM-MIB). Kodam XV/Pattimura yang wilayah hukumnya meliputi seluruh Kepulauan Maluku (termasuk Provinsi Maluku Utara).
KOREM 174/PATTIMURA
Berdasarkan kebijakan Panglima ABRI tentang reorganisasi Angkatan Darat maka beberapa Komando Utama (Kotama) TNI AD termasuk Kodam XV/Pattimura mengalami likuidasi sesuai tuntutan kebutuhan organisasi yang dilaksanakan pada 22 september 1984.
Kemudian, sesuai Keputusan Kasad tanggal 26 Desember 1984 dan direalisasikan dengan Surat Keputusan Pangdam XV/Pattimura pada 8 Januari 1985, maka terbentuklah Korem 174/Pattimura yang wilayahnya meliputi keseluruhan wilayah Kodam XV/Pattimura.
Pada tanggal 6 Mei 1985 bertempat di Ambon secara resmi Kodam XV/Pattimura dilikuidasi dengan penyerahan kembali Pataka Kodam XV/Pattimura oleh Brigjen TNI H. Simanjuntak kepada Kasad Jenderal TNI Rudini.
Dengan Kolonel Inf Soeharsono S sebagai Danrem 174/Pattimura yang pertama. Selanjutnya Korem 174/Pattimura berada di bawah komando Kodam yang baru dibentuk, yaitu Kodam VIII/Trikora, yang berkedudukan di Jayapura.
KODAM XVI/PATTIMURA
Konflik bernuansa SARA yang terjadi di Maluku pada tanggal 19 Januari 1999 telah menimbulkan instabilitas dan kekacauan sosial bersifat horisontal yang skalanya semakin meningkat dan sulit untuk dikendalikan.
Menyikapi kondisi daerah tersebut dan dalam rangka menata kembali Organisasi TNI, pada 7 Mei 1999 dilaksanakan likuidasi Korem 174/Pattimura dan dibentuk Kodam XVI/Pattimura tanggal 15 Mei 1999 di Ambon dalam suatu Upacara Militer dengan Irup Kasad Jenderal TNI Subagyo HS.
Pada kesempatan upacara tersebut Kasad secara resmi melantik Brigjen TNI Max M.Tamaela sebagai Pangdam XVI/Pattimura yang pertama dan hari yang bersejarah tersebut selanjutnya dirayakan sebagai HUT Kodam XVI/Pattimura.
Dengan demikian, kini HUT dan usia Kodam XV Pattimura dengan Pangdam nya Mayjen TNI Syafrial diperingati bukan lagi pada 15 Mei (sejak tahun 1999) tetapi sekarang menjadi 27 Mei (sejak 1957). (NP)