suaramaluku.com – Pemain bulutangkis Indonesia di nomor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung (GMT) dipastikan mencatat sejarah sebagai orang keempat yang mampu meraih medali di event olahraga bergengsi Olimpiade.
Sebelumnya tiga atlet Indonesia di tunggal putri cabor bulutangkis yang sukses merebut medali adalah Susi Susanti, Mia Audina dan Maria Kristin Yulianti.
Susi Susanti orang Indonesia pertama di tunggal putri yang sukses meraih medali emas yaitu di Olimpiade Barcelona Spanyol 1992 dan juga medali perunggu di Olimpiade Atlanta AS 1996.
Setelah menghabisi dua pemain China di babak sebelumnya, pada partai final Olimpiade 1992 Susi berhasil rebut emas usai kalahkan Bang Soo-hyun (Korea) 5-11, 11-5, 11-3.
Sedangkan Olimpiade Atlanta 1996, Susi meraih perunggu usai taklukkan Kim Ji-hyun (Korea) 11-4, 11-1.
Selain itu, orang Indonesia kedua adalah tunggal putri Mia Audina Tjiptawan. Mia bahkan dua kali meraih medali perak. Yakni di Olimpiade Atlanta AS 1996 (untuk Indonesia) dan Athena Yunani 2004 (atas nama Belanda karena Mia sudah menikah ikut suaminya).
Orang ketiga Indonesia di tunggal putri adalah Maria Kristin Yulianti. Dia merebut medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 setelah mengalahkan Lu Lan dari Cina dengan skor 11-21, 21-13, 21-15.
Nah, kini di Olimpiade Paris 2024, Gregoria Marisks Tunjung (GMT) meskipun gagal maju ke partai final karena kalah dari pemain nomor 1 dunia, An Se-young (Korea) dengan skor 21-11, 13-21, 16-21.
Namun GMT dipastikan meraih medali perunggu untuk Indonesia. Pasalnya, di semifinal lain antara Carolina Marin (Spanyol) vs He Bing Jao (China), Marin yang sudah menang set pertama 21-14 dan set kedua unggul 10-8, mengalami cedera lutut sehingga undur diri.
Akibatnya, partai final pertemukan An Se-young vs He Bing Jao. Sehingga otomatis Gregoria tidak bertanding lagi di perebutan peringkat 3, pada Senin (5/8/2024), lantaran Marin dilaporkan telah undur diri.
Selamat ya Jorji. Kamu telah selamatkan pamor bulutangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Ketika para pemain senior tunggal putra dan ganda putra kita yang diunggulkan, tampil mengecewakan. (NP)