suaramaluku.com – Dunia tinju Indonesia memasuki babak baru, dengan lahirnya badan tinju amatir Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI) pada 3 Mei 2025 yang dinahkodai oleh Ray Zulham Farras Nugraha
Hal ini tak terlepas dari dikeluarkannya International Boxing Association (IBA) dari keanggotaan International Olympic Committee (IOC) dan diakuinya World Boxing sebagai badan tinju dunia baru oleh IOC, konsekuensinya perlu dibentuk badan tinju baru di tiap negara yang berafiliasi ke World Boxing.
Dalam sambutannya di “Silaturahmi Insan Tinju Indonesia 2025” di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), lantai 16 FX Sudirman Jakarta, Ray Zulham menyampaikan bahwa hadirnya PERBATI menjadi tonggak baru dalam sejarah olahraga tinju tanah air.
“Selaku Ketua Umum PERBATI, saya sampaikan rasa syukur dan tekad terhadap kemajuan tinju tanah air. Sekalipun bukan berasal dari ring tinju, namun saya hadir membawa komitmen kuat dalam hal manajemen, kepemimpinan dan pengembangan sumber daya manusia,” jelas Ray.
Putra dari Zulkifli Hasan (Menteri Koordinator Bidang Pangan RI) ini percaya, organisasi yang sehat adalah organisasi yang mampu merangkul potensi, membina talenta, dan menyatukan kekuatan untuk tujuan yang lebih besar dan strategis.
Lebih lanjut dikatakan Ray, sejak IBA dicabut keanggotaannya oleh IOC pada 22 Juni 2023 dan World Boxing diterima sebagai federasi resmi pada 26 Februari 2025, Indonesia tidak bisa tinggal diam, perlu mengambil langkah cepat dan cermat.
“Menyikapi surat dan arahan resmi dari IOC, serta keputusan KOI yang mengakhiri keanggotaan PERTINA, maka PERBATI lahir sebagai respons visioner untuk menyelamatkan masa depan tinju amatir di negeri ini,” urai Ray.
Visi yang diusung PERBATI sederhana namun kuat: Menciptakan generasi emas tinju amatir yang berprestasi di kancah internasional.
“Misi kami menyeluruh dan terukur, yakni membangun bakat dan karakter atlet sejak dini; Memasyarakatkan tinju sebagai olahraga yang bermartabat;, Meningkatkan kapasitas wasit, pelatih, dan pengurus, serta menanamkan nilai-nilai disiplin, sportivitas, dan mental juara,” jelasnya.
Sementara program kerja PERBATI sudah dimulai, meliputi pemanggilan dan seleksi atlet Pelatnas, pelatihan bagi wasit dan pelatih bersama instruktur World Boxing, pemusatan latihan jangka panjang, hingga persiapan menuju SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.
“Namun di atas semua itu, saya ingin tegaskan lagi bahwa PERBATI bukanlah menara gading. Kami bukan organisasi yang hanya hidup di atas kertas. Kami hadir untuk menjadi mitra bagi seluruh sasana, pelatih, dan atlet di seluruh Indonesia”, tegas Ray.
Di hadapan insan tinju tanah air, ia berharap semua pengurus PERBATI dapat mendengar, menampung, dan merespons semua aspirasi dari akar rumput. Apa pun yang dibutuhkan untuk membangun, pihaknya siap mendukung.
“Apapun yang bermanfaat untuk kemajuan, kami akan fasilitasi. Karena kami percaya, kemajuan olahraga ini hanya akan lahir dari kebersamaan,” katanya.
Ray harapkan semua insan tinju tanah air ikut merajut mimpi besar bersama. “Mari jadikan tinju amatir Indonesia bukan hanya tangguh di ring, tapi juga kokoh dalam sistem dan etos kerja”, pungkasnya.
Sementara itu dua legenda tinju amatir Indonesia, Syamsul Anwar dan Ferry Moniaga yang turut hadir mendukung PERBATI mengatakan, dengan paradigma baru yang diusung Ray Zulham ada optimisme bagi bangkitnya tinju Indonesia.
“Anak muda lebih kreatif dan visioner, itu modal utama membawa tinju indonesia untuk lebih berprestasi terutama di kancah tinju dunia. Mengharumkan nama bangsa dan meninggikan merah-putih” ujar Syamsul Anwar. (*/SM-05)