Siapa Ketum dan Sekum PB AMGPM yang Terpilih di Kongres ke-30 ?

oleh -549 views
oleh

suaramaluku.com – Kongres ke-30 Pengurus Besar (PB) Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) tahun 2025 yang berlangsung di Klasis Daerah Pulau Ambon Timur (Dapuati), sesuai agenda akan memilih kepengurusan baru.

Dari informasi dan data, jadwal pemilihan Ketua Umum (Ketum) dan Sekretaris Umum (Sekum) PB AMGPM periode 2025-2030 akan berlangsung di Gedung Gereja Jati, Jemaat Passo Anugerah, pada hari ini Kamis (16/10/2025)

Kongres ke-30 yang diikuti sekitar 500 peserta itu berlangsung sejak 12 – 17 Oktober 2025.

Dari jumlah tersebut, terdiri utusan daerah dari Maluku dan Maluku Utara, dengan rincian peserta biasa 8 orang per daerah dan peserta luar biasa 7 orang ditambah unsur PB dan kordinator wilayah dan unsur lainnya.

Kini agenda yang dinantikan adalah siapa Ketum dan Sekum PB AMGPM terpilih yang akan menakhodai kepengurusan periode 2025-2030 nanti?

Informasi yang dihimpun, saat ini beredar beberapa nama figur ketum. Diantaranya Ekky Sardeikut (Ketum saat ini), Ivana Tuhumena (Ketua AMGPM Daerah Kota Ambon), Yani Noach (Anggota DPRD Maluku) dan Bodewin Mailuhu (Anggota DPRD Kota Ambon) serta lainnya.

Terlepas siapa yang nanti terpilih jadi Ketum dan Sekum, sebagai warga GPM, kita perlu beri masukan agar Kongres ke-30 ini, benar-benar menjadi jalur pengkaderan pemuda gereja untuk masuk di dunia sosio-politik.

Pasalnya, saat ini menuju usia 100 tahun, GPM harus sungguh-sungguh bangun strategi kederisasi pemuda. Bukan cuma kader pendeta, tetapi para pemuda warga gereja untuk masuk dan berkontribusi di ruang publik.

Untuk itu, AMGPM adalah salah satu wadah utama GPM guna melakukan hal tersebut. Artinya, AMGPM jangan lagi mengelola fungsi pengkaderan hanya untuk pendeta-pendeta karena mekanisme dan lembaga pengkaderan pendeta GPM sudah tersedia.

Dengan kata lain, kita bisa katakan, biarkan AMGPM menjadi wadah pengkaderan kepemimpinan pemuda Kristen di ruang publik. Bukan hanya jadi “lahan” para pendeta untuk menguasainya.

Sebagai contoh, para pemimpin publik yang lahir dari wadah pengkaderan di AMGPM cukup banyak secara nasional maupun regional, termasuk akademisi dan politisi.

Misalnya Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, ia mengaku rasa bangga dan syukur bisa kembali berada di tengah-tengah keluarga besar AMGPM, bukan semata sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai kader sinode yang dibesarkan oleh AMGPM.

“Beta berdiri dan bicara ini bukan saja sebagai Gubernur, tapi sebagai kader sinode. Kalau bukan karena AMGPM, mungkin Beta belum sampai di titik ini. Semua yang Beta capai adalah hasil karya dan binaan AMGPM. Itu adalah testimoni Beta, di manapun Beta berada,” tutur Lewerissa yang juga mantan Anggota DPR RI.

Selain itu, dari kader juga ada almarhum Alex Litaay (mantan Sekjen DPP PDIP), Michael Wattimena (eks Anggota DPR RI), Thomy Pentury (mantan Rektor Unpatti/Dirjen Bimas Kristen), Jacky Manuputty (Ketum PGI), M.J. Sapteno (eks Rektor Unpatti), Walikota Ambon saat ini Bodewin M. Wattimena serta masih banyak lainnya.

”Kita berdoa, semoga saat sesi pemilihan Ketum dan Sekum, tidak ada intervensi dari pihak manapun, tetapi betul-benar kepemimpinan yang lahir dari hati nurani dan kualitas murni AMGPM, sehingga pengurus yang terakomidir adalah mereka yang terpanggil untuk mengabdi dan menjad garam dan terang dunia,” ungkap Ketua AMGPM Dapuati, Alfred Loupatty. (NP)

No More Posts Available.

No more pages to load.