Refleksi Gereja Menuju Satu Abad, Pesan Ketua Sinode GPM Sambut Sidang ke-39

oleh -352 views
oleh

suaramaluku.com – Momentum pembukaan Sidang ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. E.T. Maspaitella STh M.Si, menyampaikan refleksi mengenai makna sidang dan arah pelayanan gereja menuju perayaan satu abad GPM, Sabtu (18/10/2025).

Dalam wawancara khusus yang dilansir laman resmi sinodegpm, ia menegaskan bahwa Sidang Sinode bukan sekadar forum administratif, melainkan momentum iman untuk perbarui komitmen pelayanan dan kesetiaan gereja terhadap panggilannya di tengah dunia.

“Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja. Hanya oleh anugerah dan kasih setia-Nya kita dimampukan selenggarakan Sidang Sinode Ke-39 ini,” ujar Pdt Maspaitella.

“Sidang ini kita hayati sebagai ruang untuk mendengar suara Allah, menilai perjalanan pelayanan, dan merumuskan arah strategis gereja dalam menyongsong satu abad GPM.”

Sidang ke-39 GPM tahun ini, mengusung tema: ‘Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM’ (1 Petrus 5:10).

Tema tersebut, menurutnya, memiliki makna teologis yang kuat karena menegaskan bahwa perjalanan GPM hingga kini semata-mata merupakan karya kasih karunia Allah.

“Dalam hampir seratus tahun perjalanan, GPM tetap berdiri dan berkarya di tengah masyarakat Maluku, Maluku Utara, dan berbagai belahan dunia tempat umat GPM berada,” jelasnya.

“Kita bersyukur atas penyertaan Tuhan yang senantiasa melengkapi, meneguhkan, dan mengokohkan gereja ini di tengah tantangan zaman.”

Lebih lanjut, Pdt. Maspaitella menegaskan bahwa Sidang Sinode ke-39 bukan hanya ajang untuk mengambil keputusan kelembagaan, tetapi juga sarana memperdalam spiritualitas pelayanan.

Ia mengajak seluruh peserta sidang untuk hadir dengan hati yang terbuka dan komitmen yang tulus demi menghasilkan keputusan-keputusan yang cerminkan kehendak Allah.

“Sidang ini harus menjadi perjumpaan iman, bukan sekadar rutinitas organisasi,” tegasnya.

“Melalui sidang ini, kita meneguhkan panggilan gereja sebagai terang dan garam dunia, hadir membawa damai, keadilan, dan kasih di tengah masyarakat.”

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, Ketua Sinode juga menekankan peran GPM sebagai mitra moral yang turut berkontribusi bagi kesejahteraan bersama.

“GPM tidak boleh terpisah dari realitas sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup masyarakat. Gereja harus menjadi saksi kasih Kristus yang relevan dan kontekstual.”

Pdt Maspaitella juga sampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya Sidang Sinode, mulai dari pemerintah, TNI-Polri, lembaga mitra, hingga seluruh warga GPM.

“Kami bersyukur atas dukungan semua pihak. Kiranya Sidang ke-39 ini berjalan dalam tuntunan Roh Kudus dan hasilkan keputusan yang meneguhkan gereja menuju satu abad pelayanan,” pungkasnya.

Sidang ke-39 Sinode GPM dijadwalkan menjadi momentum penting yang menandai langkah gereja memasuki abad baru pelayanannya, dengan semangat memperkuat identitas, memperdalam panggilan iman, dan memperluas karya kasih di tengah masyarakat.

PESERTA BERDATANGAN

Sementara itu, Ketua Panitia Sidang ke-39 Sinode GPM, Melkianus Sairdekut, memastikan sebagian besar peserta sidang telah tiba di Ambon.

Para peserta sebelumnya juga mengikuti Kongres ke-30 Angkatan Muda GPM yang berakhir di Gereja Maranatha, Ambon.

“Peserta sidang yang hadir di Kongres ke-30 AMGPM berkumpul di Gereja Maranatha sebelum dijemput oleh tuan rumah dari setiap jemaat di Klasis Pulau Ambon,” ungkap Sairdekut, Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, Gereja Maranatha hanya menjadi lokasi transit sebelum peserta dijemput menuju tempat penginapan yang disiapkan di rumah-rumah jemaat.

“Sebagian besar peserta sudah di Ambon, hanya beberapa yang baru tiba besok pagi,” jelasnya.

Selain peserta dari berbagai klasis di Maluku, tamu undangan dari Jakarta dan Maluku Utara juga diadakan tiba pada Sabtu (18/10/2025).

“Ibu Gubernur Maluku Utara hadir, sedangkan Gubernur Maluku akan datang pada Minggu pagi,” tambahnya.

Sairdekut memastikan seluruh persiapan panitia berjalan baik dan lancar, setelah rangkaian kegiatan Kongres ke-30 di Klasis Pulau Ambon Timur.

Dari sisi peserta, semangat juga terlihat dari para utusan dari berbagai klasis di daerah. Ketua Klasis Pulau Kisar, Pdt. Alan Lemaheriwa, menuturkan mengirim 12 peserta enam laki-laki dan enam perempuan lainnya yang menempuh empat hari perjalanan laut menggunakan kapal Sabuk Nusantara 71.

“Kami datang dengan gembira, siap mengikuti seluruh proses sidang hingga selesai dengan baik dan sukses,” ungkap Lemaheriwa.

Sementara itu, Ketua Klasis Tanimbar Utara, Pdt. ZJ Slarmanat, menyampaikan harapannya agar Sidang Sinode kali ini memperkuat peran GPM dalam pelayanan.

“Kami bawa 13 peserta. Sebagian besar sudah di Ambon ikuti kongres. Semoga melalui sidang ini gereja semakin kuat dan terus berkarya bagi masyarakat,” ujarnya.

Sidang ke-39 Sinode GPM diselenggarakan di Ambon dengan tuan rumah Klasis Pulau Ambon, menandai momentum penting bagi perjalanan gereja menuju abad pelayanan berikutnya. (*/SM-05)

No More Posts Available.

No more pages to load.