suaramaluku.com – Setelah vakum tiga tahun akibat pandemi Covid 19, Lomba Gerak.Jalan Indah (LGJI) Amboina 2023 yang sudah jadi tradisi kembali digelar di Kota Ambon, Sabtu (2/9/2023).
“LGJI Amboina tahun ini diikuti sekitar 160 peserta. Yang terbagi atas kategori anak, remaja, dewasa putri, dewasa putra dan campuran,” jelas Sekretaris Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Kota Ambon (Dakota), Rido Marantika kepada media ini, Jumat (1/9/2023).
Kegiatan tahunan tersebut dilaksanakan untuk merayakan HUT GPM ke-88 dan HUT Kota Ambon ke-488.
Para peserta dilepas pada lokasi start yang bertempat di kawasan jalan depan Monumen Gong Perdamaian Dunia (GPD) oleh Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena.
Setelah itu, rute yang akan dilalui yaitu jalan Slamet Riyadi, Pattimura, Batumeja, jalan Ahmad Yani, Batugajah, Urimesing, Trikora, jalan AM Sangaji, Simpang belok kanan ke jalan AY Patty dan finis di depan Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkot Ambon.
Sayangnya, perlombaan yang disambut antusias ribuan warga Kota Ambon tersebut, saat pengumuman pemenang pada Sabtu tengah malam, khususnya di kategori dewasa putra dan juara umum, penilaian juri dinilai tidak cermat dan tidak objektif.
Lantaran dua barisan yang jadi juara 1 dan 2 serta juga juara umum, ketahuan dari berbagai video jelas regu tersebut melakukan kesalahan saat lomba. Akibatnya menimbulkan protes dan viral di media sosial.
Sementara itu, sebelumnya pada Senin 28 Agustus 2023 bertempat di aula Pemuda kompleks Gereja Maranatha, Panitia Pelaksana LGJI Amboina 2023 mengelar tehnical meeting bagi peserta .
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua AMGPM Daerah Kota Ambon,Ivana .E. Tuhumena, Ketua Juri Mon Sahusilawane, Kasat Bimas Polresta Kompol Sarah Lesil dan Ibu Pdt. Sandra Engko.
Tuhumena dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan LGJI adalah kegiatan rutin setiap tahun namun baru dilaksanakan tahun ini setelah selesai pandemi Covid 19 karena itu nilai kebersamaan tetap harus dijunjung tinggi.
Kasat Bimas juga menyampaikan agar peserta menjaga ketertiban dan tidak membuat kekacauan supaya orang melihat bahwa Kota Ambon adalah kota yang damai. (NP)