suaramaluku.com – Gangguan penglihatan pada anak begitu istimewa di samping penegakan diagnosa penyakit yang sulit oleh karena bayi atau anak sering tidak kooperatif saat dilakukan pemeriksaan, tetapi juga diperlukan kesabaran dan teknik-teknik tertentu yang tentunya berbeda dibandingkan pemeriksaan mata pada orang dewasa.
Pemeriksaan mata pada anak dimulai dari bayi baru lahir hingga usia kurang dari 18 tahun. Sehingga kita bisa mendeteksi faktor resiko dan tumbuh kembang anak. Gangguan penglihatan pada anak dapat memengaruhi perkembangan akademis dan sosial.
Bila gangguan ini dapat terdeteksi lebih awal, penanganan dapat secara efektif tertangani. Penting untuk kita memahami dan melindungi kesehatan mata anak sejak dini.
Adapun gangguan penglihatan yang sering diderita pada anak antara lain: gangguan tajam penglihatan seperti Rabun jauh, Rabun dekat, mata malas, buta warna, gangguan mata akibat infeksi dan berbagai penyakit mata lainnya.
Penyebabnya dipengaruhi oleh multifaktorial. Salah satu adalah penggunaan layar digital seperti gawai. Gawai menjadi daya tarik tersendiri untuk mengisi waktu luang. Penggunaan gawai secara berlebihan dapat memicu kecanduan dan tanpa disadari dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Dampak penggunaan alat digital anak akan mengalami resiko penyakit rabun jauh maupun rabun dekat, sindrom penglihatan komputer, mata kering, dan kelelahan mata.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi terjadinya gangguan penglihatan ini, antara lain: faktor genetik, kondisi medis, pemberian nutrisi dan faktor lingkungan.
Dilihat dari faktor genetik, adanya riwayat keluarga dengan kondisi mata seperti rabun jauh, rabun dekat atau penyakit mata lainnya, kemungkinan anak beresiko lebih tinggi mengalami masalah serupa.
Beberapa kondisi medis, seperti penderita diabetes tipe 1, diabetes oleh karena kondisi tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh. Diabetes tipe 1 ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mata anak. Anak-anak dengan kondisi ini perlu mendapatkan perawatan medis yang tepat dan pemeriksaan mata rutin untuk mencegah komplikasi.
Selain itu, pola makan anak yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan mata. Pada anak yang sering menyentuh mata mereka dengan tangan yang kotor dapat menyebabkan masalah Kesehatan mata. Kita perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan dan menghindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor.
Adapun kebiasaan membaca yang buruk, seperti membaca dalam cahaya redup atau membaca terlalu dekat, dapat menyebabkan ketegangan mata. Anak-anak yang aktif dan sering terlibat dalam aktivitas fisik seringkali dapat menyebabkan cedera mata.
Dari faktor lingkungan, paparan terhadap sinar ultraviolet (UV) dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi kesehatan mata anak. Sinar UV dari matahari dapat menyebabkan kerusakan pada struktur mata.
Berikut ini tips untuk mencegah gangguan penglihatan pada anak, antara lain: Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter mata minimal 6 bulan setahun. Dengan melakukan pemeriksaan rutin diharapkan dapat mendeteksi adanya gangguan penglihatan sejak ini.
Apalagi anak dengan riwayat penyakit keluarga yang mengalami gangguan penglihatan. Perlu melakukan pemeriksaan mata rutin sehingga kita dapat mendeteksi masalah gangguan penglihatan sejak dini. Kemudian batasi waktu penggunaan alat digital seperti gawai, tablet, PC/laptop dan lainnya.
Penerapan aturan 20-20-20, di mana setiap 20 menit anak melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik, dapat membantu mengurangi ketegangan mata. Pastikan juga anak membaca dengan pencahayaan yang cukup dan menjaga jarak yang sesuai dari bahan bacaan atau perangkat baca.
Perlunya memastikan anak memakai kacamata hitam dengan perlindungan UV saat berada di luar ruangan dan pelindung mata saat berpartisipasi dalam olahraga yang berisiko. Dan menggunakan topi dengan tepi lebar untuk melindungi mata dari sinar langsung.
Pemberian makanan pada anak diharapkan mendapat nutrisi yang seimbang yang kaya akan vitamin dan mineral penting untuk kesehatan mata. Dianjurkan anak dapat mengonsumsi makanan seperti sayuran seperti bayam, wortel serta konsumsi ikan, telur dan kacang-kacangan.
Makanan ini kaya akan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, E, serta zinc dan omega-3 yang sangat penting untuk kesehatan mata.
Kita juga perlu mengajarkan mereka untuk rajin mencuci tangan dan menghindari menyentuh atau menggosok mata dengan tangan yang kotor.
Dengan memahami faktor resiko dan tips pencegahan terjadinya gangguan penglihatan, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan mata anak dan memastikan anak dapat memiliki penglihatan yang baik untuk mendukung kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.
(Oleh: Pratami Friria Rieuwpassa, Dokter PNS RSUD dr. M. Haulussy Ambon)