suaramaluku.com – Kapal Cepat Rudal (KCR) milik TNI AL, yaitu KRI Kapak-625 berlatih penembakan senjata dalam rangka mendukung operasi Cenderawasih Jaya 2025, di Laut Maluku, Sabtu (21/6).
Komandan KRI Kapak-625 Letkol Laut (P) Nugroho A.W menjelaskan, latihan tempur ini melibatkan penembakan meriam kaliber 57 dan 20 mm serta sistem decoy (umpan) terhadap sasaran yang mengapung di laut (floating target).
“Latihan ini bertujuan menguji performa sistem senjata kapal sekaligus meningkatkan profesionalisme dan naluri tempur para prajurit di medan laut terbuka,” jelasnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III, Senin (23/6).
Selama latihan berlangsung, Nugroho mengaku KRI Kapak-625 menunjukkan kemampuan manuver dan tempur yang solid.
“Kemampuan KRI Kapak-625 memperlihatkan kesiapan penuh kami dalam menjalankan misi pengamanan laut nasional sebagai komitmen TNI AL menjaga stabilitas dan kedaulatan wilayah perairan Indonesia, khususnya di kawasan timur,” ungkapnya, dikutip dari indonesiadefense.com.
Selain itu, lanjut Nugroho, latihan penembakan oleh KRI Kapak-625 juga bertujuan meningkatkan kesiapan dan kesiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang memiliki daya gerak dan gempur tinggi.
“Kegiatan ini menjadi bagian penting dari pemeliharaan kesiapan tempur prajurit dan alutsista untuk menjawab setiap tantangan dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia,” imbuhnya.
PRODUKSI DALAM NEGERI
KRI Kapak-625 merupakan KCR kelima milik TNI AL yang diproduksi salah satu industri pertahanan dalam negeri, PT PAL Indonesia (Persero). Adapun, empat lainnya meliputi, KRI Kerambit-627, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629, dan KRI Halasan-630.
Saat ini, KRI Kapak-625 bergabung di bawah Koarmada III uang membawahi wilayah laut Indonesia bagian timur.
Dilansir dari laman PT PAL, KRI Kapak-625 memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, dan tinggi 4.85 meter. Kapal ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton, mampu mencapai ketahanan di laut selama lima hari, mempunyai jarak jelajah 2.400 mil laut pada kecepatan 20 knot serta mampu mengangkut 55 orang.
Selain itu, kapal ini memiliki kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut territorial Indonesia yang luas pada kondisi sea state 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada sea state 4.
KRI Kapak-625 masuk dalam kategori Offshore Patrol Vessel (OPV) yang memiliki kemampuan manuver lincah, mampu bergerak secara cepat. Hal ini efektif dalam fungsinya untuk pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia.
KCR 60 meter memiliki kepabilitas perang anti kapal permukaan (Anti-surface Warfare), perang anti pesawat udara (Anti-air Warfare), electronic warfare, dan naval gun fire support. Dengan ukuran tidak terlalu besar, kapal yang dilengkapi sistem sensor dan senjata lengkap ini punya daya gempur dan kemampuan peperangan mematikan.
KCR kelima ini telah dilengkapi dengan sistem persenjataan yang mampu mendeteksi sasaran atau target di udara, permukaan, dan bawah laut. KRI Kapak-625 juga dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) 57 mm Bofors, Shipborne gun 20 mm, dan SSM (Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3. (*/SM-05)