suaramaluku.com – PSSI memulangkan atau menarik dan akan beri sanksi berat untuk wasit dan perangkat pertandingan yang bertugas di partai Maluku FC vs Persedikab Kediri pada babak 32 Besar Liga 3 Nasional Grup W di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022) yang berakhir ricuh.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekjen PSSI, Yunus Nusi sebagaimana dikutip beberapa media berdasarkan keterangan tertulis dari laman resmi PSSI, Jumat, 18 Februari 2022.
Yunus mengungkapkan, pihaknya akan menindak tegas kepada perangkat pertandingan atau wasit yang terbukti bersalah. Bahkan, PSSI akan berikan sanksi yang berat kepada mereka.
“Kami akan menindak tegas perangkat pertandingan yang terbukti bersalah pada pertandíngan tersebut. Yang jelas kami akan pulangkan dan sanksi berat mereka,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi, sebagaimana dikutip dari laman resmi PSSI, Jumat 18 Februari 2022 oleh berbagai media.
Menurutnya, tak hanya perangkat pertandingan yang akan ditindak tegas jika terbukti bersalah. Namun, Komdis PSSI juga akan beri hukuman kepada pemain dan ofisial Maluku FC serta Persida Sidoarjo yang terbukti melakukan tindakan penganiayaan di pertandingan tersebut.
Yunus juga mengaku sangat sayangkan kejadian itu bisa terulang kembali. Pasalnya, partai Karo United vs Persida Sidoarjo juga berakhir ricuh. Ia berharap dari dua kejadian tersebut, tidak terulang lagi pada laga berikut di Liga 3.
“Kami menyayangkan kejadian seperti ini terulang lagi. Kami akan evaluasi semua ini dan berharap kejadian ini tidak terulang,” harap Yunus.
Ia menambahkan, saat ini kompetisi Liga 3 2021/2022 sudah masuk babak 32 besar, tentu tensi tinggi dan persaingan sangat ketat. “Namun, semua itu harus bermain dengan semangat fair play dan respect,” tegasnya.
Seperti ditulis, penyebab kericuhan Maluku FC vs Persedikab berawal dari kekecewaan para pemain dan ofisial Maluku FC atas keputusan wasit Hafidz Nuridho (Kendari), karena pertandingan terus dimainkan meski telah melewati masa tambahan waktu empat menit.