JAR: Slogan “Maluku untuk Semua Beta Janji Beta Jaga” Itu Komitmen, Bukan “Kewel”

oleh -4,511 views
oleh

Selanjutnya, Murad berkata “Dia sangka hanya dengan memasang baliho sudah bisa jadi gubernur”.

“Kita yang sudah jelas-jelas kerja aja nggak ngomong apa-apa. Dia sangka jadi gubernur Maluku itu cuma pasang baliho terus jadi gubernur,” ujar mantan Komandan Korps Brimob Polri itu.

Selain itu, Murad mengatakan, “Nggak usah pake lagu. Lagu itu cuma bagus tapi untuk satu cinta, bukan untuk orang banyak,” kata eks Kapolda Maluku tersebut.

Sindiran Murad Ismail tersebut, mendapat respon beragam di media sosial. Mayoritas netizen beri komentar dan menilai sindiran Murad Ismail ini sebagai bentuk reaksi kepanikan

“Remeh-temeh spanduk orang diurusin, masalah urgen LIN/ANP dan Kariu diabaikan…. Kualitas…oh kualitas,” tulis akun Prihatin di Facebook pada postingan soal berita sindiran tersebut.

“Karja apa tuang…Mener ada bikin apa sampe Maluku masih tetap dikategorikan miskin serta rendah inovasi pembangunan?
Mener pukul dada macam teteruga tabula bale. Yg cuma mampu babanting tetap tampa tapi tetap pukul dada.
Awas jang mener di kota dan di provinsi stroke cuma karena baliho. Mener pung bicara sama deng orang ada babanting tulang par bikin sop iga,” tulis akun bernama Ichat Sahetapy dengan dialek Ambon.

“Sebgai pemimpin tertinggi di Maluku harusnya melihat saudara yg lg ada musibah dolo malah urus bgni.
Model begini zg cocok lai pimpin lg di Tanah Raja-Raja yg kaya alam & Isinya ini klo menengok basudara Kariu yg lg susah saja smpe skrng belum ditengok sama sekali to. Jadi cukup 1 periode saja,” tulis akun nya Buya Rumra I.

Ada banyak lagi netizen yang kesannya balik menyindir Murad Ismail. Diantaranya seperti begini “Sama spanduk aja panik….Makanya kerja bukan nyanyi nyanyi,” tulis akun Katong Maluku.

Sementara itu, terkait sindiran Murad Ismail tersebut, JAR meresponnya dengan santai dan santun.

“Ngapaian saya harus urus sindiran yang tidak bermakna? Biarlah masyarakat Maluku yang menilai sendiri pemimpinnya. Karena mereka yang melihat, merasakan dan menilai dampak kepemimpinan seseorang tokoh,” ujar JAR.

Mantan Pangdam XVI Pattimura ini, menambahkan, dirinya tidak bisa menolak keinginan dan aspirasi masyarakat Maluku untuk maju sebagai bakal calon gubernur tahun 2024 nanti.

“Saya maknai keinginan dan aspirasi masyarakat itu, karena mereka mau adanya perubahan dan kemajuan pembangunan di seluruh Maluku. Jadi, bukan untuk kepentingan diri, keluarga, kelompok atau golongan saja. Itu yang saya lihat,” tambah lulusan Akmil 1988 ini. (NP)

No More Posts Available.

No more pages to load.