suaramaluku.com – Persoalan dua proyek strategis nasional di Maluku yakni sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan pelabuhan terintegrasi Ambon New Port (ANP) yang belum jelas kelanjutannya, disoroti oleh Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon.
Hal itu disampaikan oleh Ketua GMKI Cabang Ambon, Josias Tiven kepada wartawan pada Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, sebagai bagian dari civil society adalah tugas penting sekaligus tanggungjawab moril dari GMKI untuk menunjukan sikap kritis terhadap ragam persoalan yang berkembang dalam wacana publik di Maluku menyangkut dengan implementasi program strategis Maluku sebagai LIN dan ANP.
Dijelaskan, LIN dan ANP saat ini menjadi masalah urgen karena telah berkembang dalam wacana publik dan menimbulkan kesimpangsiuran.
Oleh sebab itu, sebagai langkah konkret membuka tabir problematika yang terjadi, pihaknya meminta “Gubernur Maluku (Gubmal) Jangan Jadi Gubernur Seremonial”, namun fokus dan serius menyikapi persoalan LIN dan ANP terutama menyiapkan strategi perencanaan pembangunan.
“Belakangan ini, Gubernur Maluku lebih banyak tampil di acara seremoni. Misalnya peresmian, pelantikan dan lainnya. Ketimbang duduk bahas perencanaan strategis implementasi LIN dan ANP. Padahal dua program strategis itu jika direalisasikan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Maluku,” ungkap Tiven.
Ia juga menanyakan “Sudah sejauhmana Pemprov Maluku menyiapkan strategi perencanaan menyambut implementasi LIN dan ANP? Apakah program strategis ini dapat meningkatkan kesejahteraan Maluku? Apakah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat ataukah jangan-jangan nantinya masyarakat hanya jadi penonton? Saya kira masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujar mahasiswa UKIM ini.