suaramaluku.com – Gubernur Maluku (Gubmal) Murad Ismail kembali dinilai melakukan intervensi terhadap independensi dunia pendidikan, khususnya otonomi pendidikan tinggi (Dikti). Akibatnya terjadi viral dan heboh di media sosial dan online.
Hal itu terjadi lagi, setelah beredarnya surat berkop Gubernur Maluku nomor 420/1036 tertanggal 7 April 2022 bersifat Penting dengan Perihal nya Rekomendasi Dukungan kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Cq Dirjen Vokasi terkait dengan pemilihan Direktur Politeknik Negeri Ambon yang ditandatangani oleh Drs Murad Ismail.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu juga heboh dengan adanya Surat Rekomendasi dari Gubmal untuk mendukung salah satu calon Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang ditujukan kepada yayasan pendidikan yang mengelola UKIM dan juga kepada BPH Sinode GPM.
Akibatnya waktu itu, mahasiswa UKIM aksi turun ke jalan berdemo ke Kantor Gubernur Maluku. Mereka menolak rekomendasi tersebut dan minta Gubmal jangan campuri urusan internal perguruan tinggi yang bebas dari otonom. Dampaknya calon yang direkomendasi Gubmal tidak terpilih.
Sedangkan dalam rekomendasi dukungan Gubmal untuk pemilihan Direktur Politeknik Ambon itu, dijelaskan, bahwa salah satu tugas dan fungsi lembaga perguruan tinggi Politeknik Negeri Ambon.adalah menciptakan sumberdaya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Sehubungan dengan pelaksanaan seleksi (pemilihan, red) Direktur Politeknik Negeri Ambon, saya selaku Gubernur Maluku dengan ini memberikan rekomendasi dukungan kepada Victor Corneles SE MSi (Lektor Kepala/IV A) sebagai calon Direktur Politeknik Negeri Ambon periode 2022 – 2026,” ungkap Murad Ismail.
Alasan yang disampaikan dalam rekomendasi tersebut, karena yang bersangkutan telah menunjukan kinerja terbaik selama ini, terutama mampu membangun komunikasi, kordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, dalam penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Maluku.
Yang menariknya, dari rekomendasi dukungan Gubmal itu, baik yang di UKIM maupun Politeknik Negeri Ambon, figur yang didukung ternyata mereka yang peroleh dukungan suara rendah dibanding calon lainnya saat penetapan oleh senat atau yang punya hak suara.
