3 Kali Bela Maluku di PON, 2 Kali Raih Emas; Yamin Rahayaan Masih Kerja Serabutan

oleh -7,910 views
oleh
Kolase Foto: Gubernur Murad Ismail (atas), M. Yamin Rahayaan (kiri bawah),M. Yamin Rahayaan, Jermias Lekahena dan Thomas Marsel N saat akan berangkat ke PON Papua (kanan).

suaramaluku.com – Ini benar-benar kisah nyata. Bukan sinetron. Kisah kebanggaan, tapi menyedihkan. Ceritanya muncul dari dunia olahraga Maluku.

Pemeran utamanya adalah M. Yamin Rahayaan, atlet kempo nasional asal kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku.

Siapakah Yamin Rahayaan? Laki-laki kelahiran Bula 25 Maret 1989 ini, merupakan atlet cabor Kempo yang sudah membela Maluku di PON 2008 saat usianya baru menjelang 16 tahun dan masih pelajar SMA.

Tiga kali ikut PON hasilnya dua medali emas untuk Maluku. Yaitu merebut emas nomor randori kelas 70 kg di PON 2012 di Riau dan PON 2016 di Jawa Barat.

Kini dia sedang siap berlaga keempat kalinya di PON XX 2021 Papua.

“Waktu PON 2008 di Kaltim, beta masih sekolah SMA. Belum dapat medali, kalah di perempatfinal,” ujarnya, saat ngobrol via messenger dengan media ini Senin (27/9/2021).

Kesuksesan dan kebanggaan dua kali persembahkan emas untuk Maluku. Tidak mengubah nasib kehidupannya. Yamin Rahayaan tetap seperti semula. Usai PON, kembali lagi dia pikirkan pekerjaan untuk kebutuhan sehari-hari dan masa depannya.

“Yah begitulah bung. Pengurus Perkemi Maluku juga bingung, beta dua kali rebut emas tapi seperti kurang diperhatikan misalnya untuk pekerjaan begitu,” ungkapnya, sedih.

Yamin katakan, selama berprestasi di PON hanya janji-janji saja tapi faktanya tidak ada realisasi.

“Kita memang diberi bonus setelah usai PON. Tapi itu sebentar saja habis. Tidak bisa disimpan untuk masa depan,” tuturnya.

Untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya, bonus hasil meraih medalinya dia simpan beli motor. “Kalo tidak ada kejuaraan, waktu lowong beta bawa motor ojek untuk tambahan,” ucapnya.

Pekerjaan yang diharapkan tidak pernah didapatkan meski berstatus juara PON dua kali. Ia akhirnya mencari kerja sendiri. Kini Yamin mengaku dia bekerja honor sebagai Satpam di sebuah sekolah MTs di Bula.

“Sebagai atlet, beta fokus berlatih, bertanding dan berprestasi untuk nama SBT dan Maluku. Tapi juga pikir pekerjaan tetap untuk masa depan. Beta berharap kali ini pak Gubernur Maluku janji bantu cari pekerjaan untuk atlet berprestasi bisa direalisasi,” harapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.